ERA.id - Sumber daya untuk literasi di Indonesia dianggap sangat rendah dibanding banyaknya populasi penduduk. Jumlah perpustakaan, jumlah penerbitan, jumlah buku yang bisa diakses publik dianggap masih terlalu sedikit.
Karena itu, pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan sekecil usaha untuk memperbaiki tingkat literasi harus dimulai sebuah tradisi memperkaya tersedianya sumber daya yang bisa diakses publik luas di Indonesia.
Denny JA menerbitkan karya sastranya lewat website dennyja.world dan bisa diakses gratis oleh masyarakat.
“Persoalan ini ikut memotivasi saya untuk memulai tradisi menerbitkan karya saya sendiri agar bisa diakses bebas dan gratis oleh publik luas di internet,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2022).
Riset sudah menunjukkan, sambung Denny, bahwa negara yang literasinya kuat, juga negara yang membuat penduduknya lebih bahagia.
Denny mengatakan sebuah tim berkerja sekitar lima tahun untuk mendigitalkan sekitar 300 karyanya. Sekitar 100 karya di bidang fiksi, 200 karya di bidang non- fiksi.
Sebanyak sekitar 100 karya yang sudah diterjemahkan atau diberi substitel bahasa Inggris.
Tak hanya dalam bentuk teks, tapi karya ini juga berbentuk video orasi, video animasi hingga film selama 40 tahun Denny JA berkarya, sejak tahun 1981.
"Dlu ketika mahasiswa, saya menulis kolom di berbagai media nasional untuk membiayai kuliah. Saya berasal dari keluarga sangat sederhana," katanya.
Namun kini, setelah ia sudah memiliki sekitar 30 usaha bisnis lain, menulis baginya adalah derma.
Karena itu Denny mengaku dermakan semua karyanya untuk bisa diakses secara gratis.
"Website ini membuat sebanyak 300 karya itu bisa diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun, tanpa perlu membayar satu rupiah pun," sambung Denny.
Denny sengaja meluncurkan website ini di hari kebangkitan nasional. Karena ke depan menurutnya, kebangkitan nasional Indonesia harus juga menyertai kebangkitan dunia literasi.