“Dari menteri, kami memutuskan yang kami calonkan yang pertama adalah Puan Maharani. Tentu saja kami berkonsultasi dengan Bapak Presiden,” kata Hasto di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).
Selain itu, PDIP juga mencalonkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebagai caleg. Hasto menyampaikan, Puan akan maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah dan Yasonna mendaftar pada daerah pemilihan Sumatera Utara.
Alasan PDIP mencalonkan kedua menteri tersebut, kata Hasto, karena partai juga memerlukan basis dukungan. Kehadiran Puan dan Laoly diyakini mampu memaksimalkan perolehan suara PDIP.
“Basis elektabilitas dari Mbak Puan dan Pak Laoly itu yang menjadi dasar pertimbangan kami memutuskan keduanya dicalonkan kembali,” tutur Hasto.
Baca Juga: Krisdayanti dan Johan Budi Jadi Caleg PDIP
Hasto melanjutkan, awalnya PDIP berniat mencalonkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pada Pileg 2019.
"Tetapi di satu sisi kita melihat kepentingan bangsa dan negara harus dikedepankan di mana efektivitas pemerintahan selama proses pemilu ini tidak boleh terganggu. Karena itulah dengan melihat kepentingan bangsa dan negara meskipun ada sekitar tujuh menteri, yang dicalonkan pada akhirnya hanya Mbak Puan Maharani dan Pak Yasonna Laoly,” ungkap dia.