GPN yang Lebih dari Visa dan MasterCard

| 31 Jul 2018 18:27
GPN yang Lebih dari Visa dan MasterCard
Ilustrasi (Yudhistira/era.id)
Jakarta, era.id - Program Gerbang Pembayaran Nasional alias GPN diklaim sukses besar. Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral yang memegang operasional program ini menyebut GPN telah berasil menjadi solusi penghematan transaksi masyarakat hingga Rp17,77 miliar per hari.

Sungguh bukan jumlah yang main-main. Deputi Elektronifikasi dan GPN BI, Aloysius Donanto menjelaskan, sebelum GPN, nilai transaksi di tengah masyarakat bisa mencapai angka Rp25 miliar per hari. Pasca-GPN, BI mencatat nilai transaksi masyarakat menurun hingga Rp7,25 miliar.

"Sebelum ada logo GPN, transaksi sehari sampai Rp25 miliar, setelah ada GPN turun jadi Rp7,25 miliar. Jadi ada penghematan sebesar Rp17,77 miliar untuk konsumen," kata Aloy sebagaimana dikutip Antara, Selasa (31/7/2018).

Penghematan ini terjadi seiring dengan penurunan biaya transaksi masyarakat di mesin-mesin EDC toko atau merchant discount rate (MDR) yang terpicu lewat penggunaan GPN. Kata Aloy, tarif MDR yang ditanggung merchant bisa mencapai 1,6 hingga 2,2 persen sebelum GPN, dan menjadi hanya satu persen dengan GPN.

Sementara itu, BI juga mencatat nilai transaksi lewat GPN dalam waktu sembilan bulan, terhitung sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2017 hingga Juni 2018 mencapai Rp11,58 triliun. Total transaksi GPN itu mencakup seluruh transaksi, baik yang menggunakan ATM maupun debit domestik.

Aloy sih optimis, dengan berbagai keunggulan yang dimiliki GPN, nilai transaksi ke depan bakal makin besar. Toh, saat ini pun masyarakat mulai menyadari manfaat dari penerapan sistem GPN. Manfaat yang dimaksud Aloy adalah efisiensi.

Iya, efisiensi terhadap biaya, keamanan atas perlindungan nasabah, hingga kedaulatan, karena GPN mendorong kemandirian sistem pembayaran nasional. “Waktu itu (Oktober) hanya lima bank yang melakukan transaksi, sekarang sudah lebih dari 60 yang siap melakukan transaksi,” kata Aloy.

Lebih keren dari Visa dan MasterCard

GPN adalah terobosan yang sengaja dibuat oleh BI untuk menghapus sekat yang selama ini tercipta dari berbagai peraturan yang ditetapkan masing-masing bank yang beroperasi. Ya, misalnya soal akses kebutuhan perbankan atau transaksi yang cuma bisa dilakukan pada bank yang sama.

Lewat GPN, pemilik kartu debit sebuah bank nantinya bisa bertransaksi melalui fasilitas perbankan yang dimiliki bank lain, entah itu ATM atau perangkat electronic data capture (EDC). Segala pemersatu semua bank itu nantinya adalah sebuah logo bergambar burung garuda merah yang disematkan di setiap kartu debit dan uang elektronik.

Dengan kartu berlogo burung garuda merah itu, nantinya nasabah bisa bertransaksi lewat ATM dan perangkat EDC di mana saja. Sederhananya, prinsip GPN ini sama dengan kartu transaksi perbankan internasional semacam Visa dan MasterCard.

Namun, kalau Visa dan MasterCard bisa digunakan di berbagai negara dunia, GPN ini cuma bisa digunakan di dalam negeri. Barangkali, itu kekurangan GPN dibanding Visa atau MasterCard. Tapi, selebihnya sih GPN lebih keren dari dua kartu tersebut. Kami enggak asal klaim cuma karena GPN produk nasional, ya.

Coba saja, ketika kartu-kartu berlogo Visa, MasterCard, ataupun Union Pay enggak bisa mengintegrasikan fasilitas perbankan mereka satu sama lain, GPN malahan sudah mulai mengintegrasikan ketiganya plus sejumlah kartu-kartu lain.

"Kalau misalnya ditanya sistemnya, harusnya lebih baik. Itu kelebihan utama GPN dibandingkan yang lain," ujar Aloysius.

Ke depan, BI akan mengembangkan sistem GPN, termasuk menerbitkan pedoman standar pembayaran elektronik via QR Code yang pemanfaatannya tengah berkembang pesat. Ya, semoga bisa jadi solusi dari ribetnya transaksi perbankan.

Rekomendasi