Trump Berterima Kasih Korut Pulangkan Jenazah Prajurit AS

| 03 Aug 2018 17:48
Trump Berterima Kasih Korut Pulangkan Jenazah Prajurit AS
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bertemu Presiden AS Donald Trump di Singapura. (ST PHOTO: KEVIN LIM)
Washington, era.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un atas pemulangan jasad tentara AS yang gugur dari Perang Korea. Trump juga berharap bisa Bertemu bertemu dengan Kim Jong-Un dalam waktu dekat ini. Keduanya, pernah bertemu di Singapura beberapa waktu lalu.

Selain berbalas surat kenegaraan, Trump juga menulis Tweet tentang surat itu pada hari Kamis (2/8). Dia berterima kasih kepada Kim karena menyerahkan sisa-sisa korban perang Amerika yang tewas dari Perang Korea pada 1950-1953.

"Terima kasih pada Ketua Kim Jong-Un untuk menepati kata-kata Anda dan memulai proses pemulangan jasad tentara kami yang hebat dan dicintai!" ucap Trump via akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Jumat (3/8/2018). 

 

Gedung putih pun mengakui korespondensi antara kedua pemimpin itu sedang berlangsung baik. Apalagi sejak Korea Utara telah membekukan uji coba nuklir dan rudal.

"Korespondensi yang sedang berlangsung antara kedua pemimpin ditujukan untuk menindaklanjuti pertemuan mereka di Singapura dan memajukan komitmen yang dibuat dalam pernyataan bersama AS-Korea Utara," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Empat Poin Hasil Pertemuan Trump-Kim

Supaya kalian tahu, lebih dari 35.000 tentara AS tewas selama perang di Semenanjung Korea pada tahun 1950-1953. Dari jumlah itu, menurut data Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, sekitar 7.700 tentara AS dinyatakan hilang, termasuk sekitar 5.300 tentara yang diyakini gugur di wilayah Korut.

Pada Rabu (1/8), Korea Utara mengembalikan setidaknya 55 peti berisi jasad tentara AS yang gugur dalam Perang di Semenanjung Korea 1950-1953. Peti prajurit itu diterima di pangkalan militer AS di Hawaii.

Nantinya, sebelum peti-peti berisi potongan kerangka itu akan dianalisis terlebih dulu untuk memastikan identitasnya sebelum dikembalikan kepada pihak keluarga. 

Baca Juga: Pengamat: Kesepakatan Trump-Kim Harus Tindaklanjuti

Sejak tahun 1990 dan 2005, 229 jasad prajurit telah dikembalikan ke AS, tetapi kerja sama tersebut terhenti ketika hubungan memburuk di tengah-tengah pembangunan program nuklir Korea Utara.

Wakil presiden AS, Mike Pence mengatakan keyakinannya bahawa pengembalian prajurit AS merupakan niat baik dari pertemuan Trump dengan Kim Jong-Un. 

"Beberapa orang menyebut perang korea sebagai perang yang terlupakan tapi hari ini, kami membuktikan bahwa para pahlawan ini tak pernah dilupakan. Hari ini, anak lelaki kami pulang ke rumah," kutip era.id dari Washington Post, Rabu (1/8).

"Saya tahu Presiden Trump bersyukur bahwa Presiden Kim telah menepati janjinya dan kami melihat hari ini sebagai kemajuan nyata dalam upaya itu, kami untuk mencapai perdamaian di semenanjung Korea," lanjutnya.

Rekomendasi