"Saya berterima kasih kepada anggota keluarga ASEAN dan teman-teman di luar Asia Tenggara atas simpati dan belasungkawa yang disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia, terutama kepada korban dan keluarga korban gempa bumi Lombok," ujar Menlu dilansir Antara, Rabu (8/8/2018).
Pemerintah Indonesia telah menerima ucapan simpati dan duka cita dari beberapa pemimpin negara dan organisasi internasional. Di antaranya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi.
Negara-negara tersebut, kata Retno, juga siap memberikan bantuan yang dibutuhkan Indonesia untuk penanganan pascagempa.
"Kebutuhan-kebutuhan itu akan sangat tergantung pada situasi di lapangan. Karena koordinasi dengan Panglima TNI, BNPB, dan Basarnas terus kami lakukan," tutur Retno.
Baca Juga : WNI Kanada Himpun Donasi untuk Korban Gempa Lombok
Sebelumnya, Retno menyatakan, seluruh wisatawan asing sudah dievakuasi oleh pemerintah dan beberapa pihak sejak terjadinya gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter itu.
Di sela-sela pertemuan "Bali Process Ministerial Conference" ke-7 di Bali, Selasa (7/8), Menlu Retno menjelaskan, tidak ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
"Kemarin kami sudah mengevakuasi hampir semua orang yang ada di Gili Trawangan dan Gili Air. Yang belum adalah Gili Meno, itu yang mulai hari ini kami sisir. Jadi mudah-mudahan per hari ini semua orang yang ada di pulau tersebut sudah bisa kami evakuasi," ujar Retno di ASEAN Secretariat, Jakarta.
Kemlu telah menyediakan call center bagi WNA dan WNI yang membutuhkan informasi dan pertolongan akibat musibah gempa bumi Lombok, juga beberapa help desk yang tersedia di Kota Mataram, Bandara Internasional Lombok Praya, serta Pelabuhan Lembar.
"Tiga hari lalu kami juga sudah mengadakan pertemuan dengan perwakilan kedutaan besar asing di Jakarta untuk menjelaskan situasi terkini di Lombok," tutur Retno.