Jakarta, era.id - Kementerian Luar Negeri RI terus membantu proses evakuasi Warga Negara Asing (WNA) di pulau-pulau Gili, Lombok.
Dilansir Antara, Kemlu bersama Basarnas, melakukan proses evakuasi yang difokuskan di Pulau Gili Meno dan Gili Air.
Evakuasi wisatawan dan penduduk dari Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air sudah selesai dilakukan pada 7/8/2018 pukul 15.00 WIB. Semua sudah dievakuasi keluar dari pulau menuju Bali dan Lombok menggunakan 11 kapal. pic.twitter.com/cQDDYkJTSS
Untuk proses evakuasi yang dilakukan di Gili Meno, Kemenlu dan Basarnas menggunakan sebuah kapal besar. Sementara di Gili untuk melakukan penyelamatan terhadap WNA digunakan perahu karet.
Perbedaan moda transportasi dalam evakuasi itu disebabkan karena jumlah WNA yang dievakuasi di pulau tersebut berbeda.
Sampai saat ini, berdasarkan informasi yang diterima Kemlu, masih ada puluhan WNA di Gili Meno yang harus segera dievakuasi. Sementara di Pulau Gili Air hanya ada tiga orang WNA yang butuh untuk dievakuasi.
Sementara sebagian WNA telah menyewa kapal warga sekitar untuk melakukan evakuasi mandiri ke Lombok dari dua lokasi itu.
Sebagai informasi pada selasa (7/8), Tim Penanganan WNA Kementerian Luar Negeri yang bekerja sama dengan Basarnas dan warga lokal Gili telah mengevakuasi lebih dari 350 orang dimana 90 persennya adalah WNA.
Kepala BNPB dialog dengan wisatawan asing yang akan keluar dari Gili Trawangan. Mereka trauma gempa dan khawatir akan ada gempa susulan 7,5 SR diikuti tsunami sesuai informasi yang beredar di medsos. Itu semua HOAX. Gempa tidak dapat diprediksi secara pasti. Hoax merugikan. pic.twitter.com/ZaaNl5YqHk
Tim ini telah melakukan upaya evakuasi sejak Senin (6/8). Adapun jumlah WNA di ketiga Pulau Gili tersebut mencapai 2 ribu orang dan lebih dari 1.800 orang telah dievakuasi. Selain itu, tim juga menerima lebih dari 70 permohonan WNA yang butuh bantuan evakuasi.
Permohonan itu datang dari berbagai kedutaan besar negara asing di Indonesia seperti Inggris, Prancis, Italia, Finlandia, Spanyol, Jepang, Ceko, dan Portugal.
Nomor Foreign Visitor Help Desk Kemlu juga menerima sejumlah permohonan bantuan langsung dari relasi para WNA yang berasal dari Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Belgia, Spanyol, Portugal, Jepang, Prancis, Yunani, Belanda, Oman, dan Kuwait.