Mulai Berani, Ganjar Minta Impor Beras Ditunda: Terbukalah, Agar Publik Tak Curiga

| 13 Dec 2022 19:15
Mulai Berani, Ganjar Minta Impor Beras Ditunda: Terbukalah, Agar Publik Tak Curiga
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok. Pemprov Jateng)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap rencana impor beras dari pemerintah pusat bisa ditunda. Impor beras bisa membuat harga hasil panen petani jatuh.

Hal itu dilontarkan Ganjar menanggapi kebijakan impor beras yang akan dilakukan pemerintah pusat. Ganjar meminta kebijakan tersebut dipertimbangkan ulang mengingat para petani telah bekerja keras.

“Hitung juga ketika petani hari ini menanam. Pertimbangkanlah jerih payah mereka. Jangan sampai nanti beras impor masuk, petani pas panen harganya jatuh lagi,” kata Ganjar di Semarang, Selasa (13/12/2022).

Ganjar juga menyebut saat ini petani juga mengalami kesulitan soal pupuk. Hal ini karena subsidi tidak bisa diberikan seratus persen. Selain itu, obat-obatan untuk pertanian juga sedang naik harganya.

“Kalau kemudian hasil panennya tidak terbeli dengan harga yang wajar, itu artinya seluruh biaya produksi plus keuntungan yang diterima, maka petani merugi hari ini,” ucapnya.

Untuk itu, Ganjar mendorong pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. Menurutnya, lebih baik pemerintah menghitung ulang ketersediaan atau stok beras yang ada.

“Hati-hati betul dengan data yang baik agar dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, termasuk Badan Pangan Nasional mereka menghitung dan memberikan informasi itu kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia meminta perhitungan harus dilakukan dengan baik. Misalnya jika kebijakan impor itu jadi, harus dipastikan waktu kedatangan beras impor itu di Indonesia. Pemerintah juga mesti menghitung masa panen dari padi yang ditanam para petani.

“Saya lebih setuju sebenarnya bisa menjamin mereka. Petani ini untuk dijamin harga jualnya sehingga Bulog bisa dikasih kapasitas yang lebih besar dan kemudian petani bisa mendapat keuntungan yang wajar,” tandasnya.

Ganjar menilai saat ini momentum yang tepat untuk mengembangkan diversifikasi pangan Indonesia. "Kita punya umbi-umbian yang cukup banyak dan masih bisa diolah, termasuk sagu. Ini momentum untuk kita bisa tidak bergantung hanya dengan beras karena impor ini selalu menarik untuk para pedagang,” ucap Ganjar.

Ganjar menegaskan saat ini stok beras di Jawa Tengah aman dan terus dipantau. Ia meminta pemerintah buka-bukaan data sebelum mengimpor beras. “Hitung dong dengan baik, terbukalah kepada publik, agar publik tidak curiga,” tandasnya.

Rekomendasi