Jakarta, era.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku yakin, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) tak akan main dua kaki dalam Pemilu 2019.
Menurut Hasto, pertemuan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dengan bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Sandiaga Uno adalah hal biasa. Silaturahmi, ceunah.
“Silaturahmi yang dilakukan oleh Kyai Aqil Siradj sebagai Ketua PBNU adalah wajar menang seperti itu apalagi NU kembali pada khitohnya 1962,” kata Hasto kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018).
Hasto juga menyebut kalau NU merupakan rumah bersama, jadi sah-sah saja kalau semua tokoh berkunjung ke sana dan meminta dukungan. Selain itu, ia juga yakin kalau dukungan NU kepada Jokowi-Ma’ruf Amin tak akan terbagi.
“Kalau kita melihat seluruh pergerakan itu melalui pengorganisasian. Kyai Ma’ruf Amin sebagai Rais Aam sebagai yang dihormati. Tentu saja sosok tokoh bangsa memberikan dukungan. Nahdliyin tentu saja preferensinya Rais Aam tersebut,” ungkap Hasto.
Ia juga yakin, meski Ma’ruf Amin mundur sebagai Ketua PBNU, tapi hal itu tidak akan menjadi halangan bagi warga NU untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebab hal itu sudah dispekulasi sejak lama.
“Sejak awal itu kita sudah kalkulasi dengan sebaik-baiknya, setiap aturan organisasi yang tumbuh di NU harus kita hormati bersama. Ini bukan soal aspek legalitas tapi legitimasinya. Legitimasi ini lah yang menentukan seseorang jadi pemimpin,” tutupnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pasangan Prabowo-Sandiaga sempat mengunjungi Kantor PBNU di Jakarta Pusat. Pertemuan yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu memperlihatkan sikap baru dari arah politik organisasi yang lahir pada 31 Januari 1926 ini.
Organisasi Islam terbesar di Indonesia itu cenderung plin-plan menentukan arah politiknya di Pemilu Presiden 2019. Terlihat dari sikap sang ketua umum, Said Aqil Siradj yang mengaku menaruh harapan besar kepada pasangan yang diusung empat partai politik itu.
Padahal sudah bukan rahasia lagi, jika belakangan NU terlihat lebih intim membangun komunikasi dengan koalisi pendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Bahkan dua partai yang berfiliasi ke NU yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah siap pasang badan untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di pertarungan elektoral mendatang.
Said Aqil bahkan mengaku tengah mempersiapkan kartu anggota NU untuk Prabowo. Padahal sebelumnya Prabowo tidak pernah sama sekali terlibat dalam kepengurusan di organiasi yang didirikan KH Hasyim Asyari ini.
"Insya Allah lagi disiapkan kartu anggota NU untuk Pak Prabowo," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (15/8).
Tak berhenti di situ, Said Aqil bahkan memuji dengan menyebut bahwa mantan Danjen Kopassus tersebut merupakan sahabat dari Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, Presiden ke-4 RI. Said bilang, bahwa Gus Dur pernah memuji Prabowo sebagai orang paling ikhlas kepada bangsa. "Gus Dur pernah katakan kalau cari orang ikhlas kepada bangsa, itu Prabowo," imbuh dia.
-
Nasional04 Dec 2024 18:20
Main Dua Kaki di Pemilu dan Pilkada, PDIP Bakal Pecat 27 Kadernya