Dengan demikian Turnbull memenangkan kursi jabatan untuk kedua kalinya, dan wakilnya Julie Bishop juga adalah Menteri Luar Negeri tetap sebagai wakil karena tidak ada yang mencalonkan diri untuk jabatan tersebut.
"Terima kasih kepada rekan-rekan saya atas dukungan kalian semua. Dan saya akan melanjutkan apa yang sudah berjalan demi kepentingan semua orang Australia," kata Turnbull, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/8/2018).
Perlu kalian ketahui, dalam istilah politik di Australia, pemungutan suara ini disebut 'spill'. Dengan hasil pemungutan suara ini tentu akan memberikan masalah bagi pemerintahan Australia.
Bukan tanpa sebab, Peter Dutton telah lebih dulu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Dalam negeri untuk mengikuti pemungutan suara jadi ketua Partai Liberal. Dutton pun akan menjadi anggota parlemen biasa yang dalam istilah politik di Australia menjadi 'backbencher'.
Selain Dutton, beberapa menteri juga disebutkan akan mengundurkan diri, sehingga PM Turnbull harus melakukan perombakan kabinet besar-besaran.
Dengan kembalinya Turnbull menjabat sebagai ketua Partai justru akan membayangi posisinya sebagai Perdana Menteri. Sebab, pada pemungutan suara pagi tadi beberapa kalangan partai memiliki pandangan konservatif untuk bisa menggantikan Turnbull sebagai PM.