ERA.id - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan mengumumkan pengunduran diri hari Jumat (28/8/2020), seperti dilansir media Jepang NHK. PM Abe sebelumnya dirumorkan mengalami masalah kesehatan dan telah berkunjung ke rumah sakit sebanyak dua kali dalam waktu sepekan.
Berita ini cukup mengejutkan karena sebelumnya partai pemerintah Partai Liberal Democratik (LDP) terus menepis dugaan bahwa PM Abe sedang sakit dan tidak akan mampu menyelesaikan masa kepemimpinannya, yang akan berakhir pada bulan September 2021.
Wakil Shinzo Abe, yaitu menteri keuangan Taro Aso, dipastikan akan menjadi pelaksana tugas perdana menteri. Meski begitu, banyak pihak memprediksi pengunduran diri Abe akan memicu persaingan posisi puncak di partai LDP.
【速報 JUST IN 】安倍首相 辞任の意向固める #nhk_news https://t.co/EwzEhVxetv
— NHKニュース (@nhk_news) August 28, 2020
Shinzo Abe sudah lama dikenal menderita ulcerative colitis, penyakit pencernaan kronis yang mengharuskannya mundur dari jabatan perdana menteri satu tahun sejak dilantik pada tahun 2007.
Kunjungan medis Shinzo Abe yang terakhir bertepatan dengan momen ia memecahkan rekor sebagai perdana menteri Jepang yang paling lama menjabat. Ia memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh paman buyutnya, Eisaku Sato, 50 tahun yang lalu.
Sebelumnya, sejumlah pejabat partai LDP terus meyakini bahwa Shinzo Abe akan menjabat hingga September 2021. Juru bicara pemerintah, Yoshihide Suga, berkata bahwa ia bertemu Abe dua kali sehari dan tidak melihat adanya gejala sakit di diri sang perdana menteri.
Sementara itu, seorang anggota senior partai LDP berkata pada media lokal Jepang Kyodo bahwa kondisi Abe memang sempat memburuk, namun "kondisinya sudah mendingan."
"Saya tidak bisa membayangkan ia akan mengundurkan diri," kata pejabat tersebut.
Media mengutip beberapa sumber dari pejabat pemerintahan yang berkata bahwa Abe akan berkonsultasi lagi dengan dokter pada hari Jumat, sebelum ia mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 5 sore waktu Jepang.