Bahkan boleh percaya atau tidak, harga secangkir kopi di Ibu Kota Caracas, Venezuela bisa dihargai 2,5 juta boliviar, karena hiperinflasi.
Hal ini membuat pemerintah Venezuela mengambil langkah cukup ekstrem, dengan menerbitkan mata uang baru. Mata uang baru yang disebut 'soverign boliviar' oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro ini akan menggantikan mata uang lama 'strong boliviar'.
Seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/8/2017), mata uang baru ini memangkas lima angka 0 di belakang mata uang lama. Jadi 1 juta bolivar kini menjadi hanya 10 bolivar.
Mata uang ini juga sudah diluncurkan pada Senin 20 Agustus 2018 lalu. Warga Venezuela pun diperbolehkan menukar uang lama dengan baru ke bank, tapi dibatasi hanya 10 bolivar baru per hari.
Sebatang sabun di Venezuela bisa mencapai 3,5 juta boliviar (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Apa itu Hiperinflasi?
Biar kalian pada paham, hiperinflasi adalah istilah yang digunakan saat harga-harga barang tak terkendali dibarengi dengan jatuhnya nilai tukar mata uang setempat. Imbasnya, kalian perlu segerobak uang untuk beli keperluan sehari-hari.
Kalau menurut teori ekonominya sih, harga komoditas akan berfluktuasi tergantung ketersediaan barang dan permintaan pasar. Nah, dalam kondisi hiperinflasi semua harga barang naik tak terkendali hingga ke level yang tak masuk akal.
Bisa dibayangkan, bagaimana kalian harus bawa duit paling tidak segepok cuma buat beli kopi sachet. Oke, cukup pelajaran ekonominya, mari kita lanjutkan ke negara-negara mana saja yang juga pernah mengalami hiperinflasi.
-
1
-
2
-
Natal, Menag Nasaruddin Teguhkan Pesan Solidaritas dan Kepedulian di Katedral Manado
25 Dec 2025 11:433 -
Doktif Resmi Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik, Hanya Kena Wajib Lapor
26 Dec 2025 10:054 -
Empati ke Korban Bencana, Pemuda Katolik Minta Warga Rayakan Natal 2025 secara Sederhana
26 Dec 2025 10:355