"Menjelang IMF, kami telah membentuk Satgas pengawal, rute, dan parkir untuk para delegasi yang akan melakukan pertemuan di Bali, guna mencegah kemacetan arus lalu lintas di kawasan Nusa Dua," kata Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Bali, AKBP Nyoman Sukasena, di Denpasar, Jumat.
Nanti, bakal ada sekitar 15.000 peserta VVIP dengan jumlah stafnya yang mencapai 50.000 orang. Belum lagi puluhan kepala negara dan pemerintahan akan datang seperti "minister of finden", pemerintah bank dunia, "Chief Executive Officer" dan "Chief Financial Officer" ke Pulau Dewata.
Salah satu contoh rekayasa jalan dengan menerapkan sistem satu jalur di dekat Kampus Politeknik Unud yang akan menuju Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK). Sehingga bus dan kendaraan delegasi dapat bermanuver dengan lincah ditanjakkan.
"Karena di dekat kampus ini ada tanjakan yang terjal, sehingga bus dan kendaraan para delegasi ini bisa bermanuver di tanjakan dengan baik," ujarnya.
Tidak hanya mengatur lalu lintas, Ditlantas Polda Bali juga telah akan mengatur parkir 2.000 bus yang rencananya tiba di Kawasan GWK saat berlangsungnya galadiner. "Kami upayakan 2.000 bus bisa terparkir di GWK dengan rapi," ujarnya.
Terkait kesiapan kendaraan 2.000 bus tersebut, tegas Sukasena, disiapkan oleh pihak IO yang menyelenggarakan acara IMF-WB. Namun, terkait pengawalan para delegasi, anggota Polda Bali sudah siap untuk itu.
"Kami juga sudah mengajukan ke Mabes Polri agar menambah 70 kendaraan sepeda motor dan 50 mobil patroli untuk mengawal para mobil delegasi yang melakukan pertemuan di Bali ini," ujarnya.
Pekan depan, Ditlantas Polda Bali akan melakukan uji coba dan rekayasa jalan di sekitar "under pass" simpang Ngurah Rai-Bandara Ngurah Rai, untuk dicek apakah ada dampak kemacetan atau tidak.
"Pelaksanaan IMF di Bali kami upayakan berjalan dengan lancar sesuai harapan bersama, karena penyelenggaraan konferensi ini akan membawa dampak perekonomian bagi Pulau Bali khususnya dan Indonesia umumnya," katanya.