Ada Ancaman, Konsulat Australia di Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan

| 24 Aug 2018 12:43
Ada Ancaman, Konsulat Australia di Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Konsulat Jenderal Australia di kota Surabaya meningkatkan keamanannya setelah sebuah postingan media sosial dari pasukan militan yang menuliskan akan 'membunuh' salah satu diplomatnya di sana. Ketakutan itu muncul setelah beberapa pekan Australia membuka konsulat mereka di kota terbesar kedua di Indonesia.

Apalagi, pada bulan Mei, kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab rangkaian bom bunuh diri di Surabaya yang menewaskan 30 orang, termasuk penyerangnya. Aksi ini merupakan yang paling parah setelah satu dekade lebih.

Melansir www.abc.net.au, pada Kamis, (23/8/2018), Departemen Luar Negeri Australia mengeluarkan travel advice dan melarang staf konsulat di Surabaya hadir dalam acara di Universitas Airlangga karena meningkatnya masalah keamanan tadi.

Dua sumber keamanan di Indonesia sempat mengatakan ancaman itu berasal dari sebuah posting media sosial yang mendesak orang Indonesia di Surabaya dan provinsi Jawa Timur untuk membunuh pejabat Australia ini. Pesan itu terkait dengan foto yang mengiklankan acara untuk alumni sekolah di Australia yang dijadwalkan akan dihadiri oleh pejabat konsulat.

"Australia adalah anggota koalisi internasional melawan Negara Islam yang membantai ribuan Muslim. Darah balas dengan darah," kata pesan itu, yang diverifikasi oleh beberapa otoritas. 

Satu sumber keamanan di Indonesia mengatakan, pesan itu dikirim lewat aplikasi Telegram, yang kemudian menyebar ke platform media sosial lainnya. Katanya, pesan itu dikirim dari Belanda. 

Sejak serangan bunuh diri pada Mei lalu, polisi telah menahan hampir 250 orang yang dicurigai sebagai militan dan menewaskan 21 tersangka lainnya dalam skala nasional.

Sementara, Indonesia telah melawan aksi teror ini selama hampir dua dekade. Pada 2004, sebuah serangan bom di kedutaan Australia di Jakarta menewaskan 10 orang Indonesia dan melukai lebih dari 100 orang.

Di sisi lain, untuk mengamankan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, pihak berwenang telah mengerahkan 100.000 personel, termasuk militer dan polisi. Meski begitu, informasi yang didapat Australia, Asian Games bukanlah target teror.

Meski begitu, Pemerintah Australia terus menerima informasi yang mengindikasikan teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia. Karena itu, Australia mengeluarkan travel advice agar wisatawannya berhati-hati di Indonesia.

Tags :
Rekomendasi