ERA.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisilka (BMKG) melaporkan bahwa wilayah Laut Maluku diguncang gempa tektonik, pukul 11.23.52 WIB, (Kamis/1/2023).
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta.
Menurutnya, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,79° LU ; 127,06° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 140 Km arah Tenggara Kota Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique-thrust fault)," ujarnya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Damau, Kepulauan Talaud, Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, Kabaruan, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Kata dia, bahwa gempa bumi ini merupakan rangkaian gempabumi M7,1 Maluku 18 Januari 2023. Hingga pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 205 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 5,9 dan terkecil M 2,9
Untuk itu, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.