Ingin Pimpin Golkar, Apa Tujuan Titiek Soeharto?

| 11 Dec 2017 10:12
Ingin Pimpin Golkar, Apa Tujuan Titiek Soeharto?
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Jusario Vermonte. (Jafriyal/era.id)
Jakarta, era.id - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Jusario Vermonte menilai Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memiliki agenda lain saat menyampaikan ingin maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Philips, Titiek mengincar posisi ketua umum untuk mengakomodasi kelompoknya dalam kepengurusan Golkar.

"Golkar ini partai yang terbuka dalam memilih ketua umum. Mungkin targetnya bukan menjadi ketua umum, tapi kelompoknya diakomodasi dalam pengurusan baru," ujar Philips, di acara Sarasehan Nasional Merumuskan Pembaharuan dan Kebangkitan Partai Golkar, di Jakarta, Minggu (10/12/2017).

Philips menyampaikan, ada yang menilai Titiek ingin memimpin Golkar untuk mengembalikan era kejayaan Orde Baru. Namun menurut Philips, dugaan itu sangat kecil kemungkinan karena Orde Baru tidak akan laku "dijual" dalam pemilu.

Adapun Titiek mengaku ingin menjadi ketua umum Golkar karena prihatin dengan kondisi partainya saat ini. Dia ingin memperbaiki citra Golkar yang semakin terpuruk setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ditahan KPK.

"Saya kira enggak bisa (kembali ke Orde Baru). Artinya, memori pemilih sama Orde Baru itu enggak ada. Jadi, siapa pun yang ingin mengembalikan wacara Orde Baru mungkin secara elektoral enggak akan berhasil," ucap Philips.

Wacana Golkar menggelar Munaslub untuk mencari ketua umum pengganti Novanto semakin kencang setelah Novanto mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Ketua DPR dan menunjuk Aziz Syamsudin sebagai penggantinya.

Namun, beberapa kader Golkar menilai penggantian Setya Novanto sebagai Ketua DPR tidak sesuai mekanisme Partai Golkar dan DPR.

Sejumlah nama muncul sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar yang akan dipilih jika munaslub digelar. Namun, hingga saat ini dukungan terkuat mengarah pada Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang menjabat Menteri Perindustrian dan mendapat sinyal dukungan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Tags :
Rekomendasi