Jabatan Strategis Titiek Soeharto di Partai Berkarya

| 12 Jun 2018 07:04
Jabatan Strategis Titiek Soeharto di Partai Berkarya
Titiek Soeharto (era.id)
Jakarta, era.id - Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto yang mundur dari Partai Golkar dan bergabung ke Partai Berkarya akan menempati jabatan strategis di partai barunya, yakni sebagai koordinator dari komando daerah pemilihan (kodapil).

"Mbak Titiek Soeharto bergabung dengan Partai Berkarya. Beliau akan menempati posisi senior dan sangat strategis di struktur Partai Berkarya," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, saat dihubungi wartawan, Senin (11/6/2018) malam.

Menurut Priyo yang juga berasal dari Partai Golkar, sebagai koordinator kodapil, Titiek Soeharto akan menangani para calon anggota legislatif (caleg) Partai Berkarya dari seluruh daerah pemilihan di Indonesia. Titiek Soeharto, kata dia, juga akan menjadi caleg Partai Berkarya untuk DPR RI dari daerah pemilihan DI Yogyakarta.

Sebelumnya, Titiek Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari anggota Partai Golkar maupun dari jabatan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar dan menyatakan bergabung dengan Partai Berkarya yang dipimpin oleh adiknya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Pernyataan pengunduran diri tersebut disampaikan Titiek Soeharto di sela kegiatan Deklarasi Konsolidasi Pemenangan Partai Berkarya, di Memorial Jenderal Besar Soeharto atau Museum Soeharto, di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin. Tommy dan Priyo hadir dalam deklarasi tersebut.

"Saya memutuskan untuk mundur dari Partai Golkar dan memilih memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya," kata Titiek Soeharto.

Baca Juga: Partai Berkarya Berpeluang Dukung Jokowi

Anggota Komisi IV DPR RI itu memutuskan mundur dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Berkarya dengan beberapa pertimbangan, antara lain, melihat kondisi rakyat miskin Indonesia yang memprihatinkan, sehingga akan memperjuangkan aspirasi rakyat bersama Partai Berkarya.

"Rakyat Indonesia saat ini, ada sekitar tujuh juta jiwa yang menganggur dan hidup miskin," ujarnya.

 

Rekomendasi