Tak hanya soal perebutan medali, Asian Games juga melahirkan beberapa kisah menarik seputar perjuangan para atlet. Salah satunya kisah Rio Maholtra, pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang diketahui nyambi sebagai atlet Asian Games cabang olahraga lari gawang.
Pria kelahiran 1993 itu saat ini ditempatkan di satuan Batalion Pengawal dan Protokoler (YONWAL PROTNEG). Sejak dulu Rio memang menyukai kegiatan olahraga atletik, saat ini dia mengantongi predikat atlet lari gawang 110 m putra tercepat di Indonesia dengan perolehan waktu 7,98 detik. Rekor tersebut dicapainya saat bertanding di World Indoor Championship di Birmingham, Inggris, beberapa waktu lalu.
Pria asal Lahat, Sumatera Selatan itu dilahirkan dari keluarga sederhana. Sejak kecil Rio bercita-cita menjadi penjaga NKRI dengan masuk TNI. Kegemarannya dengan olahraga khususnya lari dijadikan modal awal Rio melatih kekuatan fisiknya untuk menjadi tentara.
Rio Maholtra (Instagram @saltmantis)
Alih-alih ingin menjadi tentara dengan banyak berlatih lari, siapa sangka Rio justru dilirik di bidang olahraga atletik. Dilansir dari bola.com, ketika duduk di bangku kelas 4 SD, Rio sempat mengikuti perlombaan atletik nomor estafet Porseni di tingkat SD. Dalam pertandingan itu, dirinya berhasil memenangkan perlombaan dan keluar sebagai juara.
Ketika beranjak SMP, Rio dipercaya mengikuti Pekan Olahraga Antar Daerah (Popda), dari sinilah karier Rio sebagai atlet lari profesional mulai terlihat. Selama Popda berlangsung, performa Rio ternyata terus diamati oleh seorang guru olahraga bernama Leman
"Wah postur kamu bagus, tinggi. Kamu cocok turun di nomor lari gawang," kata Leman kepada Rio kala itu.
Mendapat tawaran Leman, Rio pun memutuskan untuk mengikuti nasihat Leman. Ia terus berlatih dan mengembangkan kemampuan di bidang olahraga lari. Hingga pada tahun 2009, dirinya mendapat kesempatan memenangkan perlombaan atletik di tingkat remaja dan bertemu Sekretasi Jenderal PB PASI, Tigor Tanjung.
Penampilan impresif Rio telah memukau Tigor, hingga akhirnya pada 2010 Rio bergabung dengan PB PASI dan mulai berlatih di Jakarta. Dua tahun berselang, Rio mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau mewakili Provinsi Sumatra Selatan. Rio berhasil keluar sebagai runner up di cabang olahraga lari gawang 110 m.
Ceritanya, di tengah napas Rio yang masih terkapah-kapah, dirinya didatangi seorang tentara berpangkat kolonel, bernama Hamzah. Kala itu, dia menawarkan Rio untuk bergabung dengan tentara. "Mau masuk tentara?" tanya Hamzah kepada Rio.
Gayung pun bersambut, tanpa basa-basi Rio pun menerima tawaran tersebut. Itulah gerbang awal Rio saat berkiprah di dunia kemiliteran hingga akhirnya menjadi seorang paspampres. Saat ini, kemampuan atletik Rio kembali dibutuhkan negara, Rio akan kembali bertanding di cabor lari gawang 110 m pada ajang Asian Games 2018.
(Infografis/era.id)