Makanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menggelar deklarasi kampanye damai dan festival jalan kaki. Nantinya, acara itu digelar di Monumen Nasional (Monas), tepat di hari pertama kampanye. KPU mengambil narasi "Kampanye Damai, Demokratis dan Bermartabat".
"Kami berharap melalui kampanye damai, kita memberikan pesan kepada masyarakat bahwa Pemilu 2019 harus dilaksanakan secara damai mengedukasi dan membawa harapan bahwa hasil Pemilu 2019 akan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik," kata Wahyu di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).
Baca Juga : Kalla Harap Dua Kubu Pilpres Bersaing Sopan
Supaya adil, KPU bakal menerapkan aturan yang harus diatati kedua belah pendukung pasangan. Jangan ada yang coba-coba bawa alat peraga kampanye selama acara deklarasi dan festival jalan kaki berlangsung. Jangan sampai niat baik ini malah dirusak ego para pendukung.
"Apalagi jangan ada yang membawa tulisan dengan tagar 2019GantiPresiden dan Jokowi2Periode loh nanti," ujar Wahyu kepada seluruh perwakilan parpol yang hadir dalam sosialisasi.
Baca juga: Perang Menyebalkan 'Cebong-Kampret'
Wahyu melanjutkan, di tengah memanasnya suhu politik, deklarasi damai Pemilu 2019 nanti diharapkan dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik.
"Bahwa Pemilu 2019 akan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik. Itu pesan utama yang akan kita sampaikan di tengah ketegangan politik yang mulai terasa sekarang," ungkapnya.
Perang tagar memang sudah bikin runyam negeri ini. Melibatkan kelompok masyarakat berlabel 'kampret' dengan golongan lain yang dinamai 'cebong' mulai masuk fase menyebalkan bin mengkhawatirkan. Kemarin, Minggu (25/8), di Surabaya, kelompok kampret yang membawa slogan #2019GantiPresiden terlibat benturan berskala lumayan besar dengan kelompok cebong yang mengusung #JokowiDuaPeriode.