Walk Out, Demokrat Dinilai Tidak Sepakat Deklarasi Damai

| 23 Sep 2018 13:51
<i>Walk Out</i>, Demokrat Dinilai Tidak Sepakat Deklarasi Damai
Komisioner KPU Hasyim Asyari (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melakukan aksi walk out di tengah acara deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakibatkan SBY tidak ikut menandatangani deklarasi.

"Beliau (SBY) walk out, jadi saya pimpin sampai selesai. Nah, belum kami masuk di situ, acara sudah keburu selesai, sehingga deklarasi pun kami tak bisa naik dan tak bisa tanda tangan," ungkap Hinca di Kawasan Monas, Minggu (23/9/2018).

Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Hasyim Asyari menyebut dengan tidak adanya tanda tangan Demokrat dalam prasasti demokrasi, berarti partai berlambang mercy tersebut tidak sepakat dengan deklarasi kampanye damai KPU.

"Kalau tanda tangan ya dianggap bersepakat, kalau tidak tanda tangan ada dua kemungkinan bisa dianggap tidak bersepakat atau bisa dianggap karena secara administratif tidak hadir kan bisa saja," ungkap Hasyim kepada wartawan.

Melanjutkan, Hasyim bilang tidak ada sanksi administratif atas absennya Demokrat dalam penandatanganan deklarasi.

"Tidak ada (sanksinya), karena deklarasi ini kan penegasan dan peneguhan dari kebersediaan berkampanye melaksakan pemilu dengn asas-asas pemilu yang ditentukan itu, langsung umum bebas rahasia jujur dan adil, penegasan terhadap itu," ucap dia.

Baca Juga : SBY Walk Out di Deklarasi Kampanye Damai

Rekomendasi