Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tiba di lokasi sekitar pukul 19.40 WIB, disambut para pimpinan NU. Saat ditanya ihwal tujuan kedatangannya, Ma'ruf Amin mengaku hanya sekadar menghadiri acara.
"NU itu kan biasa, selalu melakukan konsolidasi bagaimana bisa mengenai perbaikan organisasi, partisipasi dengan putra bangsa dan negara," tutur Ma'ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).
Ma'ruf Amin membantah kehadirannya di acara tersebut berkaitan dengan agenda Pemilu Presiden 2019. "Enggak, enggak (bahas pilpres)," kata dia.
(Ilustrasi/era.id)
Bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ma'ruf sebagai pasangannya untuk mengikuti kontestasi politik pada detik-detik terakhir menjelang pendaftaran Pemilu 2019.
Saat itu, Jokowi menegaskan, keputusannya ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, Ma'ruf Amin adalah sosok yang tepat untuk melengkapi kepemimpinannya yang ia sebut nasionalis religius. "Kami saling melengkapi, nasionalis religius," kata Jokowi di Resto Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8) lalu.
Selain itu, Ma'ruf Amin dinilai sebagai sosok berpengalaman. Jokowi mengatakan, Amin pernah duduk di kursi legislatif sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI.
"Kemudian, beliau Wantimpres, rais am NU, dan Ketua MUI. Dalam kaitannya dengan kebhinnekaan, Prof Dr Haji Ma'ruf Amin juga menjabat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," tambah Jokowi.