NU Terpanggil Menangkan Ma'ruf Tapi Tak Mau Berpolitik

| 23 Sep 2018 06:18
NU Terpanggil Menangkan Ma'ruf Tapi Tak Mau Berpolitik
Rapat pleno PBNU (Tasya/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, warga Nahdatul Ulama (NU) terpanggil untuk memenangkan mantan Rais Aam-nya, Ma'ruf Amin di Pemilu Presiden 2019. Meski demikian, ormas Islam terbesar di Indonesia ini mengaku tak mau terjun ke dunia politik.

"Warga NU akan terpanggil untuk memenangkan kadernya sebagai cawapres, walaupun NU sendiri tidak boleh dijadikan alat untuk politik. Warga NU terpanggil, kita ini sudah qad-qamatisalah, sudah siap salat, rapatkan barisan," kata Said Aqil kepada wartawan di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

Said Aqil juga menyebut, warga NU akan ikut menyukseskan Pilpres 2019. Tapi, ia juga mengimbau agar warga NU tak menggunakan kampanye hitam untuk memenangkan calon yang didukungnya.

"Warga NU akan menyukseskan agenda pilpres dengan akhlakul karimah. Konkritnya tidak boleh ada kampanye hitam, tidak boleh ada ujaran kebencian dan fitnah dari warga NU tidak akan terjadi," tutupnya.

Sebagai informasi, calon wakil presiden Ma'ruf Amin memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU. Ma'ruf mundur dalam rapat pleno AD/ART PBNU.

"Saya tunduk, saya patuh sejak ditetapkan cawapres. Mulai hari ini saya menyatakan mengundurkan diri dari Rais Aam, untuk selanjutnya tugas Rais Aam akan dilanjutkan oleh Wakil Rais Aam Kyai Miftahul Akhyar," kata Ma'ruf Amin di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).

Meski mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU namun, Ma'ruf tetap menyatakan dirinya sebagai kader Nahdatul Ulama (NU). Walau berat, Ma'ruf menyebut dirinya harus patuh terhadap AD/ART yang berlaku dalam organisasi Islam ini.

Baca Juga : Tak Masuk Tim Kampanye, Khofifah: Kumpulkan Suara NU

Rekomendasi