Melawan Kekhawatiran Bangunan Roboh di Lombok

| 04 Sep 2018 09:15
Melawan Kekhawatiran Bangunan Roboh di Lombok
Foto @Sutopo_PN
Jakarta, era.id - Bangunan fisik SMP 6 Mataram ini sebenarnya masih kokoh. Namun kalau dilihat lebih dekat, beberapa beton penyangganya ada yang retak akibat dihantam gempa. Gedung itu adalah satu dari 972 bangunan fasilitas publik yang rusak di Lombok.

Kondisi ini yang bikin para siswa masih takut masuk lagi ke sekolah. Apalagi sesekali, meski kekuatannya kecil, gempa masih terus menyapa wilayah ini.

"Ya ini salah satu sekolah, SMP 6, yang ada di Mataram yang juga kita lihat meskipun sudah diaudit oleh PU bisa digunakan, tetapi karena banyak retak-retak, banyak konstruksi yang mengkhawatirkan sehingga anak-anak takut belajar di dalam gedung," kata Presiden Jokowi di Lombok, Senin (3/9) kemarin.

Jokowi langsung memerintahkan agar bangunan sekolah tersebut bisa segera diperbaiki. Rencananya, perbaikan tersebut akan dimulai besok oleh PT Wika Gedung.

"Untuk konstruksinya disuntik, bangunannya yang retak diperbaiki, plafonnya yang runtuh diperbaiki. Sementara ya memang belajar (di luar kelas) seperti ini," ujar Jokowi.

Bukan cuma SMP 6 Mataram. Sekolah-sekolah lain juga akan segera diperbaiki setelah dicek dan diaudit satu per satu. Beban pembiayaan akan menjadi tanggungan bersama pemerintah daerah dan pemerintah pusat. 

"Belum, kita belum menentukan itu karena ngecek dulu, diaudit kerusakannya berat, sedang, atau ringan, semuanya baru dihitung nanti. Tapi yang di sini saya sudah perintahkan untuk dimulai. Ya dari Wika Gedung," ujarnya.

Ratusan insinyur-insinyur muda dari Kementerian PUPR juga sudah mulai bertugas mendampingi pembangunan rumah baru para warga. Jokowi membebaskan warga untuk memilih jenis konstruksi yang digunakan untuk membangun rumahnya. Bisa dari bambu, tembok, kayu, batu bata atau rumah panggung. Semua boleh asalkan mengusung konsep rumah antigempa.

 

Jokowi juga memberi target pengerjaan seluruh perbaikan fisik berbagai rumah sakit yang ada di Mataram. Dua bulan wajib diselesaikan. Perbaikan RSUD Kota Mataram dan sejumlah rumah sakit lainnya yang terdampak gempa merupakan hal yang menjadi prioritas karena menyangkut pelayanan terhadap pasien terdampak gempa.

"Saya akan ke sini dua bulan lagi dan saya sudah janjian dua bulan rampung," ucapnya.

Rekomendasi