Kondisi ini yang bikin para siswa masih takut masuk lagi ke sekolah. Apalagi sesekali, meski kekuatannya kecil, gempa masih terus menyapa wilayah ini.
"Ya ini salah satu sekolah, SMP 6, yang ada di Mataram yang juga kita lihat meskipun sudah diaudit oleh PU bisa digunakan, tetapi karena banyak retak-retak, banyak konstruksi yang mengkhawatirkan sehingga anak-anak takut belajar di dalam gedung," kata Presiden Jokowi di Lombok, Senin (3/9) kemarin.
Jokowi langsung memerintahkan agar bangunan sekolah tersebut bisa segera diperbaiki. Rencananya, perbaikan tersebut akan dimulai besok oleh PT Wika Gedung.
"Untuk konstruksinya disuntik, bangunannya yang retak diperbaiki, plafonnya yang runtuh diperbaiki. Sementara ya memang belajar (di luar kelas) seperti ini," ujar Jokowi.
Bukan cuma SMP 6 Mataram. Sekolah-sekolah lain juga akan segera diperbaiki setelah dicek dan diaudit satu per satu. Beban pembiayaan akan menjadi tanggungan bersama pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
"Belum, kita belum menentukan itu karena ngecek dulu, diaudit kerusakannya berat, sedang, atau ringan, semuanya baru dihitung nanti. Tapi yang di sini saya sudah perintahkan untuk dimulai. Ya dari Wika Gedung," ujarnya.
Ratusan insinyur-insinyur muda dari Kementerian PUPR juga sudah mulai bertugas mendampingi pembangunan rumah baru para warga. Jokowi membebaskan warga untuk memilih jenis konstruksi yang digunakan untuk membangun rumahnya. Bisa dari bambu, tembok, kayu, batu bata atau rumah panggung. Semua boleh asalkan mengusung konsep rumah antigempa.
-
Afair12 Aug 2018 18:46
BNPB: Abaikan Hoaks Tentang Gempa Besar Susulan di Lombok
-
Afair07 Aug 2018 18:45
BNPB: Beberapa Desa di Lombok Terisolasi
-
Afair07 Aug 2018 16:01
Mencari Perspektif Waras untuk Lawan Politisasi Bencana