Rupiah Melemah, Jokowi: Ini Faktor Eksternal yang Bertubi-tubi

| 05 Sep 2018 10:51
Rupiah Melemah, Jokowi: Ini Faktor Eksternal yang Bertubi-tubi
Presiden Jokowi menjawab pelemahan rupiah usai melepas ekspor Toyota, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah sebesar 25 poin menjadi Rp14.920, dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.895 per dolar AS. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa pelemahan nilai tukar mata uang rupiah tidak hanya dialami Indonesia.

"Ini adalah faktor eksternal yang bertubi-tubi, baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di Amerika, yang berhubungan dengan perang dagang AS–China, maupun yang berkaitan dengan krisis di Turki dan Argentina," kata Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, seperti dikutip laman setkab.go.id, Rabu (5/9/2018) pagi.

Yang paling penting, kata Jokowi, kita harus waspada dan hati-hati. Jokowi menegaskan dirinya selalu melakukan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan dengan pelaku-pelaku usaha, karena koordinasi yang kuat akan menjadi kunci sehingga jalannya segaris semuanya.

"Kuncinya memang hanya ada dua, di investasi yang harus terus meningkat dan ekspor yang juga harus meningkat sehingga bisa menyelesaikan defisit transaksi berjalan," jelas Jokowi.

Ilustrasi saham (Pixabay)

Terkait hal itu, ia menjelaskan bahwa pemerintah telah memproses dan sudah berjalan mandatory Biodiesel 20 (B20) yang berlaku per 1 September 2018. Kebijakan ini diyakini Jokowi akan mengurangi impor minyak yang tidak sedikit. "Perkiraan kita hampir 5 miliar dolar AS," imbuh dia.

Selain itu, kalau CPO (minyak kelapa sawit) akan dipakai sendiri untuk B20, menurut Presiden, nantinya suplai ke pasar akan menjadi naik, sehingga diharapkan harga CPO juga akan merangkak naik.

Baca Juga : Dolar AS Dekati Angka Rp15 Ribu

Sementara terkait pemakaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Jokowi telah meminta kepada kementerian, swasta, terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar pemakaian local content ini betul-betul diperhatikan. Kalau semuanya bisa menggunakan komponen dalam negeri, Jokowi meyakini, akan ada penhemata 2-3 miliar dolar AS.

Rekomendasi