Hasto: Kasihan Prabowo-Sandi, Tegang dan Tertekan

| 08 Sep 2018 00:43
Hasto: Kasihan Prabowo-Sandi, Tegang dan Tertekan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - PDIP memberi saran kepada tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno supaya mau segera membeberkan program kerja yang bakal jadi jualan kampanye mereka. Termasuk mengumumkan susunan tim kampanye yang hingga kini belum tergambar.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto malah bingung karena tim sukses Prabowo-Sandiaga malah sibuk membuat takut rakyat dengan menjual ekonomi Indonesia yang mereka nilai gawat. Jika ingin mengambil hati rakyat, seharusnya mereka bisa menyampaikan program alternatif.

"Mereka seharusnya berbicara kebijakan alternatif yang ditawarkan, bukannya malah menyerang kebijakan Jokowi-JK. Jangan tutupi kegagalan membentuk tim kampanye dengan persoalan ekonomi. Sebab membentuk tim kampanye saja belum bisa, malah menyerang Pak Jokowi-JK. Saya justru kasihan melihat wajah mereka yang nampaknya tegang, penuh beban dan tertekan," kata Hasto, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (KIK) ini bilang, dalam berpolitik, sikap kedewasaan para calon presiden dan cawapres sangat penting. Termasuk mengkritik berdasar data. Soalnya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia sudah jauh berkurang. 

Dalam mengatasi pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS, Indonesia dianggap lebih sukses dibanding Turki dan Argentina. Tak hanya itu, sejumlah ahli ekonomi juga bilang kalau Indonesia jauh dari bahaya krisis seperti tahun 1998 yang lalu saat Soeharto lengser.

"Lalu bagaimana Prabowo-Sandi sepertinya senang kalau Indonesia mengalami krisis? Bagi pemegang dolar seperti Pak Prabowo dan Sandiaga Uno, apa yang terjadi hari ini dimana rupiah justru menjadi mata uang dengan nilai tukarnya terbaik terhadap dolar di Asia, seharunya dinilai positif, bukannya malah ditanggapi secara skeptis. Apakah hal tersebut menggambarkan bahwa sikap mereka sebenarnya lebih senang kalau rupiah melemah karena mereka sebagai penimbun dolar?” tanya Hasto.

Rekomendasi