Ridwan Kamil Sindir Sandiaga: Ngaca!

| 13 Sep 2018 00:15
Ridwan Kamil Sindir Sandiaga: Ngaca!
Cawapres Sandiaga Uno (Twitter Sandiaga)
Bandung, era.id - April 2018 lalu, kesibukan Sandiaga Uno bertambah. Padahal dia belumlah genap setahun menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. Sandiaga ditunjuk Prabowo Subianto menjadi Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra.

Sandiaga berjanji tugas itu tak akan mengganggu kinerja sebagai wakilnya Anies Baswedan. Tapi siapa yang tahu. Toh Sandiaga tetap sibuk menemui banyak orang terkait pilpres. Dia juga rutin berkomentar cawapres potensial yang bisa menemani Prabowo. Meski belakangan kita tahu kalau dia sendiri yang akhirnya menjadi cawapres.

Lima bulan berselang, Sandiaga kini malah mengkritik para kepala daerah yang mendukung capres Jokowi. Sandiaga seakan hilang ingatan dengan tugas yang sempat menjadi Ketua Tim Pemenangan Pemilu meski cuma berumur empat bulan karena terganjal Peraturan KPU No 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum 2019.

"Gubernur-gubernur ini terpilih atas dasar pilkada yang panjang dan melelahkan. Tugas mereka sebenarnya bagaimana melayani masyarakat dan berfokus di wilayah masing-masing. Jangan ditarik-tarik ke wilayah pilpres," begitu kata Sandiaga kala itu di Glodok, Tamansari, Selasa (11/9) kemarin.

Seperti biasa, pernyataan Sandiaga memang sukses jadi pembicaraan banyak orang. Tak kurang Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta Sandiaga berkaca pada diri.

"Pak Sandiaga Uno yang terhormat, sebelum memberikan pernyataan tersebut, berkaca pada pengalaman pribadi," kata Ridwan Kamil dilansir Antara.

"Pada tahun 2018 Pak Sandiaga Uno pernah datang ke Jawa tengah menjadi jurkam untuk Sudirman Said, lalu datang ke wilayah Priangan menjadi jurkam untuk? pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu). Beliau waktu itu sebagai wakil gubernur," ujar pria yang akrab disapa Emil.

Emil bilang, selama ini tidak ada aturan yang melarang kepala daerah mendukung kampanye. "Yang penting tidak melanggar peraturan, tidak melanggar hukum, kemudian jangan bawa-bawa nama institusi dan jabatan," tegas Emil.

Tags : pilpres 2019
Rekomendasi