Heboh, Pegawai Bea Cukai Sebut Warganet 'Babu' dan 'Bacot', Kemenkeu Lagi-Lagi Minta Maaf

| 24 Mar 2023 15:42
Heboh, Pegawai Bea Cukai Sebut Warganet 'Babu' dan 'Bacot', Kemenkeu Lagi-Lagi Minta Maaf
Ilustrasi Ditjen Bea Cukai (Antara)

ERA.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meminta maaf atas perilaku jajaran maupun pegawainya. Terbaru, permintaan maaf dilayangkan usai salah satu pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berulah di media sosial.

Pegawai Bea Cukai yang diketahui bernama Widy Heriyanto menjadi sorotan warganet setelah mencuit dan menyebut warganet 'babu'.

Hal itu berawal dari curhatan developer game Kris Antoni terkait buruknya pelayanan bea cukai melalui akun Twitternya, @kerissakti. Cuitan itu kemudian disambar oleh Widy menggunakan akun Twitternya, @wadawidy.

"Sebelum lo ngtwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalau sekarang kan lo jadinya bacot tapi minim literasi peraturan," cuit Widy.

Cuitan itu pun langsung ramai dikomentari warganet yang menyidir Widy sebagai pihak yang paling mengerti peraturan bea cukui.

Sayangnya, Widy memilih menyerang balik cuitan warganet dengan menyebut mereka sebagai 'babu'.

"Para babu sibuk belain tuannya," cuit Widy.

Cuitan Widy itu pun kembali viral dan menimbulkan kemarahan warganet. Beberapa warganet langsunng memention juru bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo.

"Pak @prastow mohon maaf, ini karena lagi banyak masyarakat yang resah, mungkin pegawainya dikurangi dulu main sosmednya kalau gak bisa menahan emosi begini. Pasti berat melihat situasi yang kayak gak ada habisnya menyoroti kinerja teman-teman di sana. Semoga tetap istiqomah," cuit Komika Arie Kriting.

Menanggapi komplein dari warganet, Yustinus pun meminta maaf atas nama Kementerian Keuangan. Dia mengaku hal itu sudah dikoordinasikan dengan unit kepatuhan internal untuk ditindaklanjuti.

"Siap Bang @Arie_Kriting Banyak terima kasih utk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih utk masukan dan kritik publik," kata Yustinus.

Rekomendasi