Dilansir dari Tribunnews, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Mandailing Natal, Syarifuddin Nasution, mengatakan bayi itu tak bisa bertahan hidup. Syarifuddin sebelumnya memang sudah memprediksi kalau sulit rasanya buat si bayi bisa hidup dengan kondisi seperti itu.
Apalagi peristiwa ini tergolong langka terjadi di dunia. Syarifuddin bilang kalau ini adalah kasus ke-7 di dunia. Kejadian serupa terakhir terjadi 10 September 2014 silam di Mesir. Si bayi meninggal hanya 15 menit setelah proses kelahiran.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir melalui proses persalinan sesar di RSUD Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (13/9) sore tadi. Penyebabnya masih belum diketahui karena kedua orang tua bayi pun mengaku kaget. Bisa saja karena virus atau obat-obatan.
"Jika dikaitkan dengan pekerjaan ayah sang bayi sebagai penambang, bisa jadi. Kita masih kesulitan mendapat informasi karena keluarganya masih tertutup," kata Syarifuddin seperti dikutip dari Antara.
Awalnya, bayi ini sempat direncanakan dibawa ke Medan untuk mendapat penanganan lebih komplit. Tapi rencana itu batal dilakukan karena khawatir dengan kondisi bayi.
"Kita takut di jalan karena dari keterangan dokter, kondisi bayi kemungkinan hanya bertahan hidup satu sampai tiga hari," katanya.
Selama jalan adik kecil....