Ma’ruf Amin Tak Khawatir Suara Ulama Terpecah Karena Itjima

| 17 Sep 2018 18:26
Ma’ruf Amin Tak Khawatir Suara Ulama Terpecah Karena Itjima
Ma'ruf Amin di Kantor Koalisi Indonesia Kerja, Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Bakal cawapres pasangan Joko Widodo, Ma’ruf Amin mengaku tak khawatir akan pecahnya suara ulama. Kekhawatiran ini muncul setelah munculnya ada ketetapan Itjima Ulama II yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk Pemilu 2019. 

Rais Aam PBNU ini yakin, mayoritas ulama akan mendukung dia pada Pemilu Presiden 2019. Meski dia memberikan kebebasan ulama menentukan pilihan politiknya.

"Ya tidaklah (suara ulama terpecah). Silakan saja. Silakan anda mau ke sana silahkan, ke sini silakan. Kita sudah tenang karena kiai besar sudah mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin," kata Ma’ruf kepada wartawan di Kantor Koalisi Indonesia Kerja, Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).

Ia juga yakin kalau suara pendukungnya akan aman, sebab, Ketua MUI itu bilang dirinya sudah berkeliling dan mendapat jaminan akan hal tersebut.

Ma’ruf juga bilang kalau Itjima Ulama tersebut tidak mewakili suara ulama di Indonesia secara keseluruhan. Dia pun mempertanyakan ulama yang tergabung Ijtima Ulama II dan memberikan dukungannya kepada Prabowo-Sandiaga.

"Tinggal ulamanya mana dari pesantren mana siapa ulamanya," ungkap Ma’ruf.

"Kan 400 ulama sebelumnya berbeda. Malam sebelumnya 400 ulama pesantren dukung Jokowi-Maruf. Ijtima ulama, tinggal mana ulamanya? Mana? Siapa?" imbuhnya.

Biar kalian tahu, kemarin, Ijtima Ulama II menyatakan dukungan kepada pasangan bakal calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, setelah ditandatangani pakta integritas oleh mantan Danjen Kopassus tersebut.

Forum Ijtima Ulama II tersebut, membahas tiga agenda utama. Pertama, mendengarkan secara langsung alasan Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden bukan cawapres rekomendasi Ijtimak Ulama I, Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri. Hal ini untuk menghindari saling curiga dan perpecahan di tubuh ulama dan Koalisi Keumatan.

Kedua, penandatanganan pakta integritas oleh pasangan calon sebagai bentuk perjanjian yang kuat dan mengikat keduanya. Ketiga, untuk menyusun langkah pemenangan bagi Prabowo-Sandiaga Uno.

Prabowo, usai penandatanganan pakta integritas menyampaikan, terima kasih dan terharu atas dukungan yang diberikan oleh ijtima ulama.

"Atas nama Prabowo-Sandiaga mengucapkan terima kasih kepada Ijtimak Ulama II dari GNPF Ulama atas kepercayaan yang diberikan kepada kami, atas dukungan yang begitu ikhlas diberikan, ini sungguh adalah waktu yang mengharukan bagi diri saya, dan saya sudah berjanji kepada ijtima akan saya berbuat yang terbaik, seluruh jiwa dan raga saya persembahkan kepada bangsa dan negara Indonesia," kata Prabowo dalam konferensi pers, Minggu (16/9/2018).

Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mustafa Kamal, dan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Eggi Sudjana, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Rekomendasi