ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan menginginkan Indonesia ke depan menjadi salah satu negara yang memiliki pengaruh penting di dunia internasional. Bukan lagi sekedar untuk kepentingan transaksional.
Hal itu disampaikan dalam pidatonya saat menghadiri Itjima Ulama dan Tokoh Nasional 2023 yang digagas Persaudaraan Alumni 212 bersama Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama di Majelis Az Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023).
"Kami memiliki prinsip di wilayah internasional bukan sebagai penonton pasif. Indonesia menjadi pemain penting di gelanggang internasional," kata Anies.
Lebih lanjut, dia menyinggung soal maraknya investasi yang dibahas di Indonesia. Menurutnya, Indonesia jangan lagi melihat dunia interasional sebagai ladang transaksional.
"Kita melihat dunia internasional bukan transaksional, kamu mau inves berapa di kita? Bukan. Anda mau melakukan apa? Bukan," ucapnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, ke depannya Indonesia tak bisa lagi melihat dunia internasional sebagai partner usaha. Melainkan harus ikut berperan dalam setiap persoalan-persoalan besar di dunia.
"Negara berinteraksi dengan dunia sebagai warga dunia, bukan semata-mata sebagai partner usaha. Itu artinya Indonesia terlibat aktif, terlibat langsung dalam persoalan-persoalan besar di dunia," kata Anies.
Adapun Itjima Ulama GNPF itu digelar salah satunya untuk menentukan arah dukungan politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Anies terlihat didampingi oleh calon wakil presidennya Muhaimin Iskandar. Hadir pula Waketum PKB Jazilul Fawaid, Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi, dan Co-captain Timnas Pemenanagan AMIN Yusuf Martak.