Kasus ini jelas jadi tamparan buat Singapura. Terutama buat citra Singapore Airlines sebagai maskapai jempolan di dunia. Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) akan menggelar investigasi serius soal ini. Apalagi peristiwa seorang pilot maskapai Singapura gagal dalam tes alkohol ini jadi satu-satunya kasus dalam 10 tahun yang dilaporkan kepada CAAS.
Dilansir dari Channel News Asia, juru bicara SIA bilang kalau pilot itu tidak lulus tes karena memiliki batas alkohol darah yang lebih tinggi dari yang ditentukan. Izin terbangnya kini sudah ditangguhkan dari semua operasi di tengah penyelidikan CAAS.
"CAAS memandang penyalahgunaan zat/alkohol oleh pilot sangat serius. Ini adalah pelanggaran bagi siapa pun, termasuk pilot," ujar salah satu pejabat di CAAS. Si pilot bisa dikenakan denda hingga 100 ribu dolar Singapura atau penjara kurang dari lima tahun.
CAAS meminta semua operator penerbangan Singapura bisa memastikan awak kapalnya menghindari minuman beralkohol. Setidaknya jangan minum delapan jam sebelum naik ke pesawat. CAAS juga meminta kepada awak kapal lainnya untuk memberitahu jika ada kecurigaan salah satu staf berada di bawah pengaruh alkohol
"Pilot pesawat berlisensi di Singapura harus menjalani penilaian medis tahunan, yang mencakup penilaian kebiasaan konsumsi alkoholnya, selain pemeriksaan fisik dan penyelidikan medis yang biasanya dilakukan," tutur pejabat itu.