Layanan Perkiraan Cuaca Sebut Badai Petir Terjadi Selama Penerbangan Singapore Airlines

| 22 May 2024 16:00
Layanan Perkiraan Cuaca Sebut Badai Petir Terjadi Selama Penerbangan Singapore Airlines
Singapore Airlines (Dok: Singapore Airlines)

ERA.id - Layanan prakiraan cuaca AccuWeather mengatakan badai petir yang terjadi dengan cepat dan eksplosif di dekat jalur penerbangan Singapore Airlines kemungkinan besar berkontribusi terhadap turbulensi yang hebat.

Direktur Senior Operasi Perkiraan AccuWeather Dan DePodwin mengatakan badai petir sering terjadi di udara. Badai petir ini bahkan memiliki kecepatan lebih dari 100 mph.

"Badai petir yang sering terjadi sering kali memiliki aliran udara ke atas yang kuat, zona udara yang bergerak ke atas, yang naik dengan sangat cepat, terkadang dengan kecepatan lebih dari 100 mph, dan dapat membuat pilot hanya punya sedikit waktu untuk bereaksi jika terjadi tepat di depan pesawat,” kata Dan, dikutip Reuters, Rabu (22/5/2024).

Penyedia pelacakan pesawat FlightRadar24 mengatakan setelah sekitar 11 jam waktu terbang sejak lepas landas di London, pesawat tersebut turun tajam dari ketinggian sekitar 37.000 kaki menjadi 31.000 kaki hanya dalam waktu lima menit setelah selesai melintasi Laut Andaman dan mendekati Thailand.

Sementara pihak maskapai mengakui turbulensi terjadi secara tiba-tiba di Cekungan Irrawddy di Myanmar, sekitar 10 jam setelah penerbangan.

Turbulensi mempunyai banyak penyebab, yang paling jelas adalah pola cuaca yang tidak stabil yang memicu badai. Namun penerbangan ini bisa saja dipengaruhi oleh turbulensi udara jernih, yang sulit dideteksi.

Singapore Airlines membawa 131 penumpang dan 12 awak dalam penerbangan bantuan dari Bangkok, yang mencapai Singapura sebelum jam 5 pagi waktu setempat. Ada 211 penumpang termasuk banyak warga Australia, Inggris dan Singapura, dan 18 awak di dalam penerbangan tersebut.

Lebih lanjut, Biro Investigasi Keselamatan Transportasi (TSIB) Singapura menyelidiki insiden turbulensi dari Singapore Airlines yang menyebabkan satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Penyelidikan ini dibantu oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, yang juga mengirimkan perwakilannya untuk memberikan dukungan.

Rekomendasi