Natalius Pigai Bantah Jadi Jubir Prabowo-Sandi

| 19 Sep 2018 21:27
Natalius Pigai Bantah Jadi Jubir Prabowo-Sandi
Natalius Pigai. (Foto: komnasham.go.id)
Jakarta, era.id - Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyebutkan, selain aktivis Neno Warisman masih ada salah satu tokoh nasional yang akan menjadi juru bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni Natalius Pigai yang merupakan mantan komisioner Komnas HAM periode tahun lalu. 

"Salah satu jubir Natalius Pigai, yang mantan Komnas HAM," kata Yandri, saat ditemui di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).

Namun, hal tersebut dibantah oleh mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Menurut dia, memang dirinya merupakan oposisi pemerintah Joko Widodo (Jokowi), akan tetapi dia membantah jika disebut telah menjadi juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 mendatang.

Natalius menegaskan, bahwa dirinya saat ini ada di posisi netral, tidak berada di kubu Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga. "Oposisi yang berkualitas jika berada di posisi netral sebagai artikulator soal-soal substansial dan artifial kaum marginal," kata Natalius, melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (19/9/2018).

(Ilustrasi/era.id)

Selain itu, Natalius menyebut, dirinya sudah empat tahun ini terus melakukan pengawasan serta kritik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi, terutama yang menyangkut persoalan daerah Papua. Menurut dia, meski pemerintah mengklaim berhasil membangun Papua tapi di matanya Papua masih termarginalkan.

"Rakyat Papua tetap menjadi marginal, kaum yang disiksa, dianiaya, dibunuh dan berada seakan-akan orang-orang terjajah sebagaimana juga dilakukan pemerintahan Jokowi saat ini," ungkapnya.

Kendati begitu, Natalius menegaskan, hal tersebut tak lantas membuatnya bergabung ke kubu Prabowo-Sandiaga. Dia menilai, baik Jokowi maupun Prabowo sama saja dimatanya. Baginya tak ada pemimpin baik di republik ini.

"Bagi kami bangsa Papua, baik Jokowi dan Prabowo sama saja, tidak ada pemimpin baik di Republik ini, meskipun tahun 1996 Pak Prabowo pernah lakukan sejarah besar dengan memberi dana 1 persen penghasilan Freeport pada rakyat asli Papua dan dinikmati selama 22 tahun hingga saat ini," ucapnya.

Baca Juga : Apa Arti Koalisi Indonesia Adil Makmur?

Di sisi lain, Natalius menyebut, meski dirinya memiliki kompetensi untuk mengisi jabatan tertentu, akan tetapi dia mengaku tak merasa ambius untuk mengejar hal tersebut. Menurut dia, memperjuangkan Papua adalah nomor satu.

"Secara pribadi siapa saja kagum tentang kualitas dan kompetensi saya untuk memimpin negara ini, tetapi maaf saya bukan orang ambisius, dan telah buktikan dengan menolak berbagai tawaran jabatan oleh pemerintah Jokowi," terangnya.

Rekomendasi