Diskon Lingerie Jadi Rebutan Pengunjung Debenhams

| 02 Nov 2017 17:35
Diskon <i>Lingerie</i> Jadi Rebutan Pengunjung Debenhams
Diskon besar-besaran di gerai Debenhams, Senayan City menyusul akan ditutupnya gerai tersebut (ANGELINA/era.id)
Jakarta, era.id - Penghujung 2017 akan menjadi akhir dari Debenhams. Ritel kategori premium asal Inggris ini tengah cuci gudang dengan diskon mencapai 70 persen di hampir semua kategori produknya. Kendati diskon besar, tiga lantai Debenhams di Senayan City, Jakarta Selatan tidak terlalu ramai pengunjung.

Pantauan era.id, Kamis (2/11/2017), produk yang ditandai diskon 70 persen lah yang dikerumuni pembeli. Kategori produk berdiskon heboh tersebut antara lain lingerie (pakaian dalam) premium, tas dan sepatu wanita, serta bedcover. Sejumlah merek ternama seperti Lacoste, Gobelini, Huer atau Cath Kidson ikut diobral besar-besaran. Untuk pakaian dalam, merek yang didiskon adalah Triump, Ultimo, Roger by Janet Reger, serta Ultimate. Sementara kategori produk pria dan anak-anak, rata-rata hanya didiskon 20-30 persen.

Sebagian besar diskon heboh memang didominasi produk perempuan, disebabkan pasar terbesar Debenhams adalah kaum hawa. Nita misalnya, karyawan yang bekerja di bilangan SCBD ini sengaja mampir ke Debenhams pada jam makan siang untuk membeli bra dengan harga miring. Satu potong bra Triump semula Rp260 ribu, hanya dijual Rp80 ribuan.

“Iya tahu kalau sudah mau tutup, makanya sengaja datang ke sini. Kan lumayan bisa dapat Triumph 70 persen,” ujar Nita bersemangat. Nita yang datang bersama rekan kerjanya ini mengaku sebelumnya juga berburu diskon serupa di Lotus, Thamrin dan Matahari, Pasaraya Blok M. Layaknya konsumen pada umumnya, harga tetap jadi pertimbangan utama Nita.  

Debenhams-Senayan City menjadi gerai terakhir yang ditutup menyusul dua gerai sebelumnya di Kemang Village dan Lippo Karawaci yang telah tutup lebih dahulu. Cuci gudang di Debenhams Senayan City dilaksanakan sejak 31 Oktober-5 November 2017. Ritel raksasa di bawah naungan PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk (MAP) ini tak luput dari imbas penurunan pendapatan dan perubahan perilaku konsumen.

“Trend sekarang ini berubah. Konsumen sudah meninggalkan departement store dan mengarah pada special store dan ritel online. Jadi, lebih spesifik dan lengkap. Tentunya kami akan mengarah ke pengembangan ritel jenis itu,” ujar Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication MAP.

Tags :
Rekomendasi