Sandi Anggap Pengamanan untuk Cawapres, Berlebihan

| 21 Sep 2018 17:39
Sandi Anggap Pengamanan untuk Cawapres, Berlebihan
Calon wakil presiden Sandiaga Uno. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menganggap berlebihan pengamanan yang dilakukan polisi atas permintaan KPU. Dia pun akan berkoordinasi dengan pasangannya, Prabowo Subianto untuk membahas pengamanan ini.

"Sebetulnya kalau kita lihat kondusif semua. Saya lagi mau koordinasi dengan Prabowo supaya pengawalan jauh dikurangi," katanya, di kediaman Prabowo, jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).

"37 yang akan mengawal berlebihan walaupun ketetapan kita bernegosiasi dan mungkin kita yakinkan alangkah baiknya ada penghematan, pemborosan kurangi bantu negara, kurangi biaya," sambungnya.

Sandi memberikan alasan, pengurangan pengamanan ini perlu dilakukan karena keadaan ekonomi nasional yang sedang mengalami turbulensi.

"Karena beban anggaran besar, kita tahu ekonomi lagi berat, ekonomi lagi alami turbulensi," kata bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Sandi menambahkan, selama ini, baik dirinya maupun Prabowo aman-aman saja turun ke daerah-daerah bertemu masyarakat tanpa ada pengamanan dari KPU.

"Selama ini saya dan pak Prabowo gerak di masyarakat, aman-aman saja, Insya Allah aman, dijaga Allah," tuturnya.

Sekedar informasi, usai ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019, pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mendapat pengamanan dari kepolisian. Masing-masing calon akan dijaga sebanyak 37 aparat yang melekat.

"Pada tiap calon, akan melekat sebanyak 37 personel yang mengawali pengamanan capres-cawapres ini, terdiri dari Adc (ajudan), walpri (pengawal pribadi), pamatan (pengamanan dan pengamatan), kemudian walatas (pengawalan lalu lintas)," ujar Wakapolri Komjen Ari Dono di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).

Rekomendasi