Laporan Dana Kampanye Awal Rp2 M, Sandiaga Sedih

| 23 Sep 2018 19:46
Laporan Dana Kampanye Awal Rp2 M, Sandiaga Sedih
Sandiaga Uno memberikan laporan awal dana kampanye pasangan Prabowo-Sandi ke KPU. (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menyerahkan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kantor KPU RI, Minggu (23/9/2018). Dia ditemani oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dalam laporan ini, jumlah dana kampanye awal yang diserahkan sebesar Rp2 miliar. Besaran tersebut merupakan biaya urunan pribadi dari Prabowo sebesar Rp1 miliar dan Sandiaga sebesar Rp1 miliar.

"Baru saja kami menyerahkan laporan awal dana kampanye oleh Prabowo-Sandi, Koalisi Indonesia Adil Makmur, dan ini komitmen kami untuk menghadirkan dana kampanye yang transparan dan akuntabel," tutur Sandi di Kantor KPU RI, jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku sedih dengan nominal dana kampanye awal yang telah ia serahkan kepada penyelenggara pemilu tersebut. Sebab, jumlah ini lebih sedikit daripada LADK kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Sedih, ya karena jangan dibandingkan dana kampanye dengan 'toko' (pasangan capres-cawapres) sebelah lah, kan kita hampir 6 kali lipat lebih kecil," ungkap dia.

Baca Juga : Koalisi Jokowi-Ma'ruf Punya Dana Awal Kampanye Rp11,9 M

Jika dilihat, memang besaran LADK antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi berbanding jauh, yaitu sekitar Rp11 miliar dan Rp2 miliar.

Lebih lanjut, Sandi menyatakan pihaknya akan menggalang dana secsra transparan. Jika ada koorporasibyang ingin memberikan sumbangan, maka harus mengikuti aturan main paslon nomor urut 02 tersebut.

"Kita ingin korporasi yang ikut aturan main kita, dan kita ingin korporasi itu akan disebutkan siapa dan bisa di identifikasi apa kepentingannya memberikan dana kepada kita," ujar Sandi.

"Ini kan partisipasipatif. Kalau ada korporasi yang sesuai dengan seluruh aturan diperbolehkan, why not? Tapi kita ingin publik tahu korporasi tersebut," kata dia.

Baca Juga : Empat Perusahaan Sumbang Kampanye Jokowi-Ma'ruf

Rekomendasi