Disebut Trump Monopoli Harga Minyak, OPEC: Berhentilah Nge-Tweet

| 24 Sep 2018 17:53
Disebut Trump Monopoli Harga Minyak, OPEC: Berhentilah <i>Nge-Tweet</i>
Ilustrasi Minyak Mentah (Pixabay)
Aljazair, era.id - Kebiasaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang kerap berkicau di laman Twitternya ternyata memberikan pengaruh terhadap meningkatnya harga minyak dunia. Hal itu dikritisi oleh pejabat Iran dalam pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). 

"Pemerintah Trump memasukkan politik ke dalam OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak), serta berusaha untuk memecah belah anggotanya sehingga bisa mengamankan kepentingan mereka sendiri dengan mendapatkan harga yang lebih rendah dan seterusnya," ujar perwakilan OPEC dari Iran, Hossein Kazempour seperti dilansir CNBC, Senin (24/9/2018).

Pada Januari 2017, OPEC membatasi produksi minyak sebagai tanggapan atas melimpahnya pasokan dan harga minyak yang terus menerus turun. Hal tersebut membuat perusahaan-perusahaan energi AS terpukul sehingga meningkatkan keresahan negara pengekspor. 

Trump pun telah beberapa kali mengritik OPEC sebagai penyebab dari apa yang dia sebut inflasi harga minyak yang disengaja. Trump juga menyebut OPEC telah memonopoli harga dan meminta harga minyak untuk diturunkan. 

 

Namun, OPEC membantah tuduhan Trump, sebab tujuan utama dari pembatasan produksi adalah untuk menyeimbangkan dan menstabilkan pasar. Kazempour meminta Trump berhenti dan tidak berkicau di media sosial.

"Jika mereka diam, harga (minyak mentah) mungkin bisa lebih murah, saya yakin akan hal itu. Saya minta dia (Trump) untuk diam dan tidak mengunggah tweet apapun, dan Anda akan mendapatkan harga (minyak) yang lebih baik," ucap Kazempour.

Supaya kalian tahu, OPEC sedang berada dalam tekanan untuk meningkatkan pasokan minyak mentah yang saat ini tengah menurun lantaran beberapa eksportir seperti Venezuela sedang dilanda krisis ekonomi akibat sanksi tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat.

Rekomendasi