Di Balik Jaket Loreng Jokowi di Palu

| 01 Oct 2018 04:30
Di Balik Jaket Loreng Jokowi di Palu
Presiden Jokowi di Palu (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Siang hingga Minggu (30/9) sore kemarin, Presiden Jokowi datang ke Palu, Sulawesi Tengah. Melihat langsung dampak dari gempa 7,4 SR dan gelombang tsunami yang menghancurkan aktivitas daerah ini.

Mengenakan celana jeans biru dan sneakers hitam andalannya, Jokowi datang ke beberapa titik di Palu. Mulai Pantai Talise, Perumahan Balaroa dan Rumah Sakit Wira Buana. Jokowi yang ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan DanPaspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, juga berbicara langsung ke warga.

Ada yang menarik perhatian. Soal jaket loreng yang terus dikenakan Jokowi selama meninjau korban gempa di Palu. Bagi Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Meutya Hafid, jaket loreng itu punya arti mendalam.

Itu menunjukkan pemimpin negara dan TNI solid menghadapi masalah apapun. Begitu juga antara TNI dan rakyat sebagai inti dari Sistem Pertahanan Semesta.

"Kunjungan Presiden mengenakan jaket TNI merupakan simbol bahwa pemimpin negara yang juga Panglima Tertinggi TNI itu memiliki kedekatan dan kebersamaan dengan TNI dan rakyat yang merupakan inti dan pusat kekuatan dari Sistem Pertahanan Semesta," kata Meutya Hafid dilansir Antara.

Tak hanya itu, melalui jaket loreng, Jokowi mengirim pesan kepada seluruh prajurit yang sedang bertugas di Sulawesi Selatan. Pesan tentang semangat supaya jangan putus asa mencari korban-korban yang masih hilang atau tertimbun reruntuhan bangunan.

"Saya mengapresiasi Presiden mengenakan jaket TNI karena dapat memberi semangat kepada prajurit dalam melakukan tugas Operasi Militer Selain Perang, dalam penanganan bencana alam di Palu dan Donggala," lanjut Meutya.

Baca juga: Cek Kebutuhan Prioritas di Palu-Donggala!

Baca juga: Tanah Bergerak Pasca Gempa di Sulteng

Prajurit TNI memang dari berbagai matra memang dikerahkan untuk menangani korban gempa. Dan mereka sudah terlatih, termasuk dalam membantu tugas-tugas penanganan bencana alam.

"Keterlibatan dan kepedulian prajurit TNI dalam ikut membantu mengatasi berbagai kesulitan rakyat, seperti bencana alam ini sebagai salah satu wujud nyata bahwa TNI memang untuk rakyat," katanya.

Presiden dan rombongan menggunakan Pesawat Boeing 737-400 TNI AU melalui Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta. Rombongan Presiden lepas landas pada pukul 10.07 WIB menuju Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan penggunaan Boeing 737-400 TNI AU dalam kunjungan kali ini dikarenakan kondisi landasan pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Dari yang tersedia 2.400 meter, 400 meter tak bisa digunakan. Sehingga pesawat kepresidenan tak bisa digunakan.

Baca juga: Kemampuan Mitigasi Wilayah Palu-Donggala Minim