Kubu Jokowi: SBY Oposisi yang Tidak 'Asbun'

| 01 Oct 2018 15:10
Kubu Jokowi: SBY Oposisi yang Tidak 'Asbun'
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. (Tasha/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menyebut, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan contoh oposisi yang baik, karena tak asal bunyi atau asbun. Hal itu dikatakan menyusul apresiasi SBY terhadap aksi cepat tanggap yang dilakukan Presiden Jokowi dalam penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). 

"Kami tentu mengapresiasi juga pujian ini. Karena ini adalah contoh oposisi yang baik dimana tidak hanya asbun, asal bicara, dan tidak menyalahkan pemerintah tanpa data. Padahal, sesungguhnya seperti yang saya katakan tadi, pak Jokowi siang malam memikirkan rakyatnya," kata Raja Juli kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).

Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu, juga menyoroti dan mengapresiasi kicauan SBY di Twitter yang sempat menegur Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Serta video yang berisi saran untuk menghentikan kampanye sementara.

"Apresiasi ini kita berikan ke SBY yang mengapresiasi Jokowi, yang beberapa hari sebelumnya pak SBY menegur Andi Arief yang dianggap offside mengkritik Jokowi dan hari ini pak SBY kembali memuji pak Jokowi," jelas Raja Juli.

 

Raja Juli juga mengatakan, saat ini, bukan waktu yang tepat untuk partai politik berkampanye. Mengingat Indonesia tengah dilanda musibah gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Baca Juga : 1.425 Napi Raib dari Lapas dan Rutan di Palu-Donggala

Senada dengan Raja Juli, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Irma Suryani Chaniago juga sepakat dengan pernyataan SBY. Ia berharap akan ada kesepakatan bersama untuk kampanye di Palu. Tentunya, sambil menunggu kondisi di Palu stabil.

"Tentu ada batas waktu pasti sampai dengan pulihnya kondisi di wilayah yang terkena bencana. Karena enggak mungkin dalam begitu kita bicara politik praktis. Itu enggak etis sama sekali. Waktunya tentu belum bisa kita tetapkan. Tentu diputuskan bersama-sama, enggak sepihak," kata Irma.

"Sekarang karena kita masih investigasi seberapa lama pemulihan SDM, infrastruktur dan sebagainya. Kalau itu sudah bisa kita lakukan pasti kita semua akan sepakat menghentikan dan kampanye sudah dapat kita lakukan kembali," sambungnya.

Baca Juga : Mendagri Angkat Bicara soal Penjarahan Toko di Palu

Supaya kamu tahu, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau agar kegiatan kampanye Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019 dihentikan sementara. Alasannya, sebagai bentuk solidaritas atas tsunami serta bencana gempa 7,4 magnitudo yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Paling tidak untuk Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan sekitarnya itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan. Saya kira saatnya kita menunjukan solidaritas, untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah," kata SBY dalam video dalam akun Twitternya, @SBYudhoyono yang diunggah pada Minggu (30/9).

 

Tags : prayforpalu
Rekomendasi