Fadli Merasa Tidak Sebarkan Berita Hoaks

| 04 Oct 2018 15:24
Fadli Merasa Tidak Sebarkan Berita Hoaks
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku tak merasa meyebarkan hoaks terkait pengeroyokan yang dialami oleh aktivisi Ratna Sarumpaet beberapa waktu yang lalu. Awalnya Ratna mengaku dipukuli hingga membuat lebam di mukanya oleh orang tidak dikenal, tapi belakangan dia bilang lebamnya itu karena operasi plastik di RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Fadli, ketika mendapat kabar pengeroyokan dirinya merespons dengan aktif, apalagi yang dikeroyok adalah ibu-ibu berumur 70 tahun. Maka, katanya, hal itu tidak dapat dikatakan menyebarkan.

"Saya tidak merasa (menyebarkan hoaks), bahwa ada pengaduan seperti itu biasa saja kok. Dari mana menyebarkannya? Kita kalau ada begitu, respons kita langsung merupakan respons aktif ya, apalagi ini seorang ibu 70 tahun mengaku dianiaya masa kita tidak melakukan apa-apa," katanya, di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senyana, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Dia pun sempat meminta Ratna melaporkan peristiwa penganiayaan ini ke polisi. Meski Ratna tidak memilih jalur tersebut dengan alasan takut. Padahal, kata Fadli, pelaporan ini bisa menjadi pegangan yang kuat untuk membongkar kasus penganiayaan terhadap Ratna.

"Kemudian kita bilang itu ada penganiayaan. Tapi kita juga sarankan untuk dilaporin ke polisi dan juga harus ada visum. Begitu. Saya kira di sini jelas, duduk soalnya. Cuma kita memang sangat menyayangkan menyesalkan dan ini sebuah hal yang luar bisa terjadi," terangnya.

Untuk diketahui, aktivis Ratna Sarumpaet telah mengakui kabar mengenai penganiayaan yang dialaminya adalah cerita bohong. Sebagai juru kampanye Nasional bagi Prabowo-Sandiaga, Ratna telah meminta maaf karena telah berbohong.

Cerita bohong ini muncul ketika foto wajahnya lebam-lebam muncul di media sosial. Kepada keluarganya Ratna Sarumpaet mengaku dipukul orang. Namun kenyataanya ia baru saja menjalani operasi sedot lemak di pipi kiri dan kanannya di RS Bina Estetika, Menteng.

"Saya membutuhkan alasan ke anak saya dan saya katakan saya dipukul orang. Dalam 1 minggu ke depan saya terus dikorek, namanya juga anak," kata Ratna di rumahnya, jalan Kampung Melayu Kecil V/24, Bukitduri Jakarta Selatan, Rabu (3/10).

Rekomendasi