Pernyataan itu disampaikan Christine Lagarde saat mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (8/10) kemarin. Lagarde ditemani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah.
Lagarde bercerita kalau pertemuan Annual Meetings IMF-World Bank di Bali ini sudah dirancang sejak tiga tahun lalu. Tak disangka, beberapa bulan sebelum acara itu digelar, Indonesia dihantam bencana. Lombok diguncang gempa dan Palu serta Donggala disapu gelombang tsunami.
"Kami tidak tahu bahwa negara ini akan dilanda bencana alam yang mengerikan. Yang kami tahu bahwa Indonesia akan menjadi tempat yang paling baik untuk mengadakan Pertemuan Tahunan kami. Dan Indonesia tetap menjadi yang terbaik," tegas Lagarde seperti dikutip dari laman resmi IMF.
Meski didera bencana, IMF tidak berpikir untuk membatalkan pertemuan ini. Jika batal, Indonesia akan mengalami kerugian karena sudah menyia-nyiakan sumber daya yang telah dianggarkan selama tiga tahun terakhir. Termasuk kehilangan kesempatan besar untuk memamerkan Indonesia ke seluruh dunia serta menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan.
"Kedua, pinjaman dari IMF bukan pilihan karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya: ekonomi Indonesia dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Perry, Menteri Sri Mulyani, Menteri Luhut, dan rekan-rekan mereka," sambung Lagarde.
Makanya, sebagai simbol solidaritas, IMF melakukan urunan hingga terkumpul Rp2 miliar. Dana ini akan disalurkan untuk memulihkan korban serta infrastruktur di Lombok maupun Sulawesi. Pertemuan Annual Meetings IMF-World Bank juga bisa jadi ajang Indonesia kembali mengumpulkan donasi.
"Dua hari yang lalu, Sekretaris IMF Jianhai Lin, mendampingi Menteri Luhut mengunjungi Palu di Sulawesi untuk melihat situasi secara pribadi dan mewakili IMF. Sekarang kami akan melanjutkan Pertemuan Tahunan, namun dengan merefleksikan apa yang telah kami lihat di Palu dan di Lombok hari ini dalam pikiran kami," beber Lagarde.
"Sekali lagi, saya sangat terkesan dengan rekonstruksi yang telah anda lakukan, dan melihat anak-anak akan kembali bersekolah — karena anak-anak perempuan dan laki-laki tersebut akan menjadi ilmuwan dan pakar di masa depan!" sambungnya lagi.
"Saya berjanji kepada Gubernur Zulkieflimansyah bahwa saya akan kembali ke Lombok suatu hari nanti. Saya yakin ketika saya kembali, saya akan lebih terkesan dengan perubahan dan rekonstruksi yang akan anda capai," tegasnya.