Di Hadapan Gibran, PSI Sebut Dukung Cawapres Berusia 35 Tahun

| 23 Aug 2023 10:05
Di Hadapan Gibran, PSI Sebut Dukung Cawapres Berusia 35 Tahun
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)

ERA.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan mendukung calon wakil presiden berusia 35 tahun, apabila gugatan uji materi terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal itu merupakan rekomendasi hasil musyawarah DPW PSI se-Indonesia yang dibacakan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam Kopdarnas di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Adapun rekomendasi tersebut dibacakan Grace langsung dihadapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang hadir sebagai undangan dalam acara tersebut.

"Bila MK mengabulkan Uji Materi LBH PSI dan ada kandidat, anak muda berusia minimal 35 tahun yang memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai calon wakil presiden, maka selayaknya lah DPP PSI memberikan dukungan kepada kandidat calon wakil presiden tersebut," tegas Grace.

Dalam kesempatan itu, secara terang-terangan Grace memuji Gibran sebagai sosok kepala daerah yang paling sukses. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu dinilai mampu membuktikan kiprah anak muda sebagai pemimpin.

"Mas Gibran Rakabuming Raka, adalah pemimpin daerah paling menonjol saat ini. Anak muda yang sering diremehkan tapi berhasil mengecewakan mereka yang pesimis dengan kemampuan anak muda," ucapnya.

Dia juga memuji Gibran sukses memajukan Kota Solo sebagai salah satu kota paling keren dengan berbagai pertunjukan seni dan menjunjung toleransi.

Menurutnya, Gibran merupakan sosok pemimpin muda masa depan. Bahkan, sangat berDNA PSI.

"Mulai dari membuat pawai Ogoh-ogoh untuk memperingati Hari Raya Nyepi sampai mencabut segel atas rumah ibadah. Ini baru keren mas. Inilah contoh pemimpin muda masa depan. Mas Gibran PSI banget," tegasnya.

Selanjutnya dalam rekomendasi Kopdarnas, DPP PSI meminta menyerap aspirasi dan keinginan rakyat sebelum menetapkan calon presiden yang didukung. Namun, sosok yang dipilih harus memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi Presiden Joko Widodo.

Oleh karena itu, DPP PSI diminta tidak terburu-buru dan harus mencermati dinamika politik yang berkembang.

"Kami meminta kepada DPP untuk 'ojo kesusu' dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang termasuk komitmen tegak lurus kepada pak Jokowi agar dipegang teguh dalam keputusan yang menyangkut masa depan bangsa," kata Grace.

PSI juga menegaskan akan mendukung calon presiden dan calon wakil presiden yang akan melanjutkan pembangunan yang telah dikerjakan oleh Jokowi.

Sebab, sejauh ini DPW PSI se-Indonesia masih berbeda pilihan capres. Ada yang mendukung Ganjar Pranowo, maupun Prabowo Subianto. Bahkan ada yang meninta PSI menjomlo di Pilpres 2024.

"Atas dasar perdebatan di dalam forum musyawarah tadi, kami menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai dukungan kepada calon presiden 2024, dikembalikan kepada Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat PSI. Kami yakin, Dewan Pembina dan DPP PSI akan memutuskan yang terbaik untuk kepentingan rakyat dan partai," kata Grace.

Rekomendasi