ERA.id - Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa menerangkan bandar kelas kakap yang mengendalikan narkoba di Indonesia, Fredy Pratama belum berhasil ditangkap karena diduga melakukan operasi plastik.
"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah (atau) muka ya. Ya mau operasi plastik kita nggak tahu, dia mengubah identitas diri," kata Mukti di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (12/9/2023).
Jenderal bintang satu Polri ini membenarkan Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia tepatnya warga Kalimantan Selatan (Kalsel). Dia menjadi buronan atau ditetapkan menjadi daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014 lalu.
"Semua asetnya (Fredy Pratama) di Kalsel, Jawa Timur, di Yogyakarta, di Kalteng (Kalimantan Tengah), semua kita sita semua. Di kalsel semua habis dan Bali," tambah Mukti.
Hasil penelusuran sementara, buronan ini berada di Thailand. Bareskrim masih memburu bandar narkoba ini dengan berkoodinasi bersama Royal Thai Police.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap 39 tersangka sindikat narkoba jaringan internasional Fredy Pratama yang disinyalir adalah orang yang mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia.
"Kemudian ditelusuri bahwa sindikat narkoba yang mengedarkan narkoba di Indonesia ini, mengedarkan narkoba dan bermuara kepada satu orang, yang sekarang masih DPO, berada di Thailand yaitu atas nama Fredy Pratama alias Miming," kata Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada saat konferensi pers di Lapangan Bhayangkara di Jakarta Selatan, hari ini.
Selain di Indonesia, Fredy Pratama diduga mengendalikan narkoba di Malaysia Timur. Wahyu menyebut sindikat bandar narkoba kelas kakap ini beroperasi dengan rapi.