Dilansir dari BBC, Senin (15/10/2018), Arab Saudi memastikan menolak tuduhan itu. Bahkan salah seorang pejabat pemerintahan, ditulis kantor berita Saudi Press Agency (SPA), janji akan melakukan serangan balik jika mereka sampai harus menerima hukuman dari peristiwa ini. Namun tak ditulis detail balasan yang bakal mereka lakukan.
"Kerajaan menegaskan akan menanggapi setiap tindakan dengan tindakan yang lebih besar. Ekonomi Saudi memiliki peran penting dan berpengaruh bagi ekonomi global," ancam pejabat itu.
Dunia memang bereaksi terhadap peristiwa hilangnya jurnalis veteran Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Tak kurang dari Presiden Amerika, Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan angkat bicara. Malah pengusutan hilangnya Khashoggi juga diserukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric berharap pemerintah Arab Saudi dan Turki bisa bekerja sama dalam penyelidikan. Kata Dujarric, PBB memang belum secara resmi campur tangan dalam kasus ini, namun kata dia PBB akan memantau kasus ini secara seksama.
Sumber BBC menulis kalau Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Sekretaris Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox berencana untuk membatalkan kedatangan ke konferensi investasi bulan depan di Riyadh. Padahal acara ini digelar oleh Putra Mahkota kerajaan Mohamed bin Salman untuk mempromosikan agenda reformasinya.
'Saksi Kunci' sang Apple Watch
Sebuah media di Turki, Sabah menulis kalau mereka punya indikasi kuat Jamal Khashoggi sudah disiksa dan dibunuh. Semua itu didapat dari Apple Watch yang dipakai Khashoggi. Khashoggi diduga kuat tahu bakal terjadi sesuatu padanya sehingga sengaja menyalakan fitur perekam di jam canggih miliknya.
Jamal Khashoggi terakhir kali memang terlihat memasuki Gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Setelah itu, keberadaannya seperti raib ditelan bumi.
Cerita ini memang belum terverifikasi kebenarannya. Tapi Sabah menulis, Khashoggi menyalakan fasilitas rekaman Apple Watch sebelum masuk Konsulat Saudi. Saat penyiksaan terjadi, Apple Watch terus merekam dan mengirim ke iPhone-nya, yang dipegang tunangannya di luar konsulat. File itu juga kabarnya dikirim ke iCloud.
Ilustrasi Apple Watch (Pixabay)
Pelaku melihat Apple Watch milik Khashoggi dan mencoba mengakses melalui sidik jarinya. Mereka berhasil menghapus beberapa file saja. Tapi segala kemungkinan ini masih bisa terbantahkan. Koresponden teknologi BBC, Rory Cellan-Jones menulis kalau Apple Watch tidak menggunakan sistem Touch ID. Jadi akses sidik jari tidak mungkin - kecuali penyerang membuka kunci melalui iPhone yang dipasangkan.
Jika rekaman itu benar dilakukan Khashoggi, berarti dia harus terus menekan Apple Watch. Padahal jam itu butuh koneksi Bluetooth ke ponsel di tangan tunangannya di luar.