Saat ini ada dua menteri yang berpotensi direshuffle. Yaitu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto yang sudah ditunjuk menjadi calon tunggal sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang akan maju dalam Pilgub Jawa Timur 2018.
"Jokowi hari-hari ini sedang menimbang konsolidasi internal dalam kabinet kerjanya untuk melakukan reshuffle," ucap Ari saat ditemui era.id dalam forum diskusi politik di Kantor PARA Syndicate, Jakarta Jumat (15/12/2017) malam.
Ari menambahkan, kalau Presiden tidak melakukan reshuffle menteri yang rangkap dua jabatan, berarti Presiden tidak konsisten. Sebab, Presiden Jokowi pernah melontarkan janji pada saat masa kampanye 2014 lalu. Dirinya memerintahkan agar para menteri tidak boleh merangkap jabatan di partai politik.
"Kalau misalnya nanti presiden tidak mereshuffle katakan lah Airlangga menjabat double menteri juga ketua umum golkar juga iya dan Khofifah ikut kampanye kegiatan politik hanya cuti tidak mengundurkan diri itu berarti presiden melihat mereka (airlangga dan khofifah) masih dibutuhkan. Itu berarti juga presiden tidak konsisten (tidak menepati janji saat kampanye)," jelas Ari.