Setuju Kata Andi, Demokrat Sebut Kerja Prabowo Belum Maksimal

| 16 Oct 2018 12:22
Setuju Kata Andi, Demokrat Sebut Kerja Prabowo Belum Maksimal
Agus Yudhoyono bersama Prabowo-Sandiaga (Foto: @hincapandjaitan)
Jakarta, era.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan sependapat dengan kritik Andi Arief yang menyebut calon presiden Prabowo Subianto belum maksimal dan terkesan malas berkampanye keliling Indonesia untuk Pemilu Presiden 2019.

"Banyak hal dia (Andi Arief) betul gitu lho. Itu hanya mengatakan belum maksimal. Ya jadi sisinya yang sebenenrnya yang positif itu ya karena belum makasimal. Ya memang belum maksimal. Karena kan baru mulai kan," katanya, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Menurut Syarief, apa yang dilakukan oleh Andi Arief adalah upaya mengingatkan Prabowo agar maksimal dalam berkampanye.

Syarief pun memastikan, Andi tidak akan diberi sanksi atas pernyataannya itu. Sebab, kata Syarief, tidak ada yang salah dari omonngan Andi Arief kepada Prabowo.

"Apa yang mau diberikan sanksi enggak ada yang enggak bener. Ini kan interaksi aja," tuturnya.

Selain itu, Syarief menepis tudingan, kritik Andi untuk Prabowo menunjukkan Partai Demokrat tidak serius mendukung pasangan calon ini. Syarief meyakinkan, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini serius mendukung Prabowo-Sandi.

"Kata siapa? Kita serius kok (dukung Prabowo)," tegasnya. 

Baca Juga : Prabowo Dianggap Tak Serius Nyapres oleh Kubunya Sendiri

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief kembali berkicau di Twitternya, @AndiArief__ soal strategi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam kampanye Pemilu Presiden 2019. Bagi Andi, cara kerja kampanye Prabowo kurang serius.

"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkempanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," tulis Andi, dalam akun sosial media miliknya, Jumat (12/10/2018).

Andi menegaskan, Pilpres 2019 adalah proses untuk itu memilih presiden baru. Sehingga, ketika Prabowo tak keliling Indonesia secara aktif, maka ini akan berimbas pada partai pendukungnya. Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno saat ini diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat dan Partai Berkarya.

"Pilpres itu memilih Presiden, jadi kalau Pak Prabowo tidak mau keliling indonesia Aktif, gak ada rumus ajaib untuk menang. Kalau Pak Prabowo agak males-malesan, kan gak mungkin partai pendukungnya super aktif," katanya.

 

Rekomendasi