"Tentu kita sangat prihatin bahwa hal tersebut terjadi, apalagi di lokasi diplomatik atau konsuler," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dilansir Antara, Kamis (18/10/2018).
Khashoggi, yang merupakan penduduk Amerika Serikat dan penulis kolom surat kabar Washington Post dilaporkan menghilang pada 2 Oktober 2018 setelah memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul.
"Kami berharap agar benar-benar bisa diketahui apa yang terjadi, bisa terungkap pelakunya, dan bisa diambil langkah-langkah hukum sesuai hukum yang berlaku baik di Turki maupun Arab Saudi," ia melanjutkan.
Otoritas Turki meyakini bahwa Khashoggi dibunuh dan mayatnya telah dipindahkan.
Namun, para pejabat Arab Saudi membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat sebelum ia dinyatakan hilang.
Terkait kemungkinan isu Khashoggi akan dibahas dalam pertemuan bilateral antara Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir di Jakarta pada 23 Oktober mendatang, Arrmanatha mengatakan isu ini tidak erat kaitannya dengan hubungan bilateral kedua negara.
Meskipun, kata dia, dalam pertemuan tersebut tidak hanya membahas isu bilateral, tetapi juga akan dibahas isu kawasan maupun global.
"Kita lihat nanti. Bisa saja (isu Khashoggi) dibahas tetapi kita harus lihat perkembangannya pada saat pertemuan nanti," ujar Arrmanatha.