8 Nama Diusung PDIP, Ini Penilaian Megawati

| 17 Dec 2017 16:00
8 Nama Diusung PDIP, Ini Penilaian Megawati
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusung 8 nama yang maju pada Pilkada serentak 2018 di Riau, Sultra, Maluku dan NTT, Minggu (17/12/2017). (ist/era.id)
Jakarta, era.id - Sesuai tradisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), setiap kali mengumumkan pasangan calon (paslon) selalu memilih tema khusus dengan cara yang unik. Kali ini, partai berlambang kepala banteng itu mengedapankan tema lingkungan dan politik hijau. 

Kesesuaian tema tersebut menjadi dasar ditunjuknya paslon gubernur dan wakil gubernur di empat provinsi berbeda, yakni Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru saja diumumkan.

"Empat provinsi itu, tiga di timur dan satu di barat. Saya sudah semua berkunjung di sana. Saya sering prihatin lalu meradang, kenapa daerah ini tidak bisa dihijaukan," ungkap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).

Pemilihan paslon di empat wilayah Pilkada tersebut telah melalui berbagai rangkaian pertimbangan yang mendalam. Selain mendapat masukan dari para tokoh, PDIP juga menelurkan jargon berpolitik bukan hanya sekedar kekuasaan, tapi juga mencerminkan wajah kebudayaan di Pilkada serentak nanti

Lantas, bagaimana penilaian Megawati terhadap 8 nama yang diusung pada Pilkada serentak 2018 di empat provinsi tersebut?

Arsyadjuliandi Rachman - Suyatno (Riau)

Sebagai calon gubernur petahana, Arsyadjuliandi Rachman memiliki segudang prestasi. Pernah meraih penghargaan Kalpataru pada 2016. Kemudian meraih Satya Bumi Lestari selama tiga tahun berturut-turut (2014,2015,2016). 

Program unggulan yang menjadi perhatian Arsyadjuliandi Rachman tentang penataan kampung. Hasil kerja kerasnya mendapat penghargaan program Kampung Iklim 2015-2016.

"Jadi, dia ini petahana. Saya berpikir dia bagus," tutur Megawati.

Sementara calon wakilnya, Suyatno yang saat ini menjabat Bupati Rokan Hilir. Sosok kader PDIP ini terkenal ramah. Kepemimpinannnya partisipatif dan menaruh perhatian besar terhadap kebudayaan. Di tahun ini, Rokan Hilir meraih juara umum dalam kategori budaya bakar tongkang .

Megawati menggambarkan Suyatno, sosok yang berprinsip. "Di mana bumi di pijak, di situ langit dijunjung," katanya. 

Asrun - Hugua (Sulawesi Tenggara)

Calon gubernurnya adalah seorang pelopor dari Green City atau Smart City. Sosok yang membuat Kota Kendari sebagai kota spiritual dengan tradisi keagaaman yang penuh toleransi. Asrun merupakan Wali Kota Kendari selama dua periode (2007-2017).

Sedangkan wakilnya, PDIP menunjuk Hugua. Bupati Wakatobi dua periode (2006-2016) ini menaruh perhatian besar terhadap lingkungan. Dia senang sekali berkecimpung dengan NGO (Non-Government Organization) internasional. 

Hugua diketahui banyak menerima penghargaan karena perhatiannya terhadap pelestarian terumbu karang, sehingga mengangkat prestasi kawasan wisata Wakatobi. Melalui sidang International Co-ordinating Council (ICC) Man and Biosphere Programme (MAB) UNESCO ke-12 di Paris pada 2012, mendeklarasikan Wakatobi sebagai cagar biosfer bumi. 

Pria yang juga menjabat Ketua DPD PDIP itu juga tergabung dalam keanggotaan United Nation Advisory Committe of Local Authority (Unatra).  Selain itu, Hugua juga menjabat Ketua asosisi pemerintah daerah maritim dari 6 negara (Indonesia, Filipina, Malaysia, Timur Leste, Papua Nugini dan Solomon Island).

Murad Ismail - Barnabas Orno (Maluku)

Setelah melalui berbagai pertimbangan, Megawati menunjuk Inspektur Jenderal (Irjen Pol) Murad Ismail, Komandan Korps Brimob Polri sebagai calon gubernur Maluku. 

Megawati mengagumi sosok Murad yang menjelang pensiun itu seorang jenaka, dan selalu ‘Siap’. Sebelum ditunjuk, Megawati sempat bertanya alasan Murad bergabung ke PDIP. Murad mengaku pernah mengawal Megawati beberapa waktu lalu. Sejak saat itu, dia mengenal PDIP.

Sedangkan, calon wakilnya Barnabas Orno. Kader PDIP yang saat ini menjabat Bupati Maluku Barat Daya ini sosok yang getol bergotong royong, dan merintis kerjasama.

Marianus Sae - Emilia Nomleni (NTT) 

Megawati tak banyak mengomentari Marianus yang diketahui menjabat Bupati Ngada. Sementara pasangannya, Emilia Nomleni, satu-satunya perempuan dari 8 nama yang diusung. Emilia seorang pecinta tenun adat tradisional, merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Timor Tengah Selatan. Perempuan ini juga pernah menjadi anggota DPRD NTT periode 2009-2014. 

“Maka, dengan 4 wilayah ini sudah keluar 4 (paslon).  Saya gak mau banyak yang bilang, ayo dong bu, cepet-cepet bu supaya yang lain-lain juga bisa. Gak, saya mau lihat dulu. Seperti saya bilang, cari orang mudah tapi cari pempimpin itu susah. Buat saya, kalah menang itu hal biasa, tapi tentunya saya bertekad bahwa yang saya pilih pasti dapat memenangkan,” tutur Megawati.

 

Tags :
Rekomendasi