Menyelami Kegeraman Cucu Bung Hatta soal Sandi

| 25 Oct 2018 13:54
Menyelami Kegeraman Cucu Bung Hatta soal Sandi
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Sumber: Instagram/@prabowo)

Jakarta, era.id - Cucu Proklamator Mohammad Hatta, Gustika Jusuf-Hatta angkat bicara soal klaim kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut Sandi dan Prabowo adalah dua sosok yang mirip dengan dua proklamator bangsa, Soekarno-Hatta.

Terlebih lagi, ketika Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar menyebut Sandi sebagai bagian baru dari Bung Hatta.

Kepada era.id, Gustika menjelaskan bahwa sebelum video itu menjadi viral, ia sempat dihubungi oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini yang juga terlibat dalam klaim sepihak ini.

“Faldo hubungi saya sebelum (video) jadi viral. Iya, minta maaf dan menjelaskan, maksudnya Prabowo-Sandi serasinya sama. Tapi, bagi saya cuma ngeles,” kata Gustika melalui pesan singkat, Kamis (25/10/2018).

Gustika juga bilang, Faldo mengaku telah menemui banyak protes terkait video yang belakangan viral di Twitter tersebut. Dan menurut Gustika, ia telah mengenal Faldo ketika politisi PAN itu jadi ketua PPI London.

“Jadi, sebelum saya tahu dia aktif di PAN, sudah pernah berkenalan walaupun belum pernah bertemu langsung,” ujarnya.

Cucu proklamator itu juga menyebut, Faldo telah meminta maaf. Kata Faldo, dia mengerti betul bagaimana perasaan Gustika, mengapa ia begitu enggan mendiang kakeknya diseret-seret ke dalam drama Pilpres 2019.

“Minta maaf, bilang mengerti perasaan saya. Tapi, siapa sih yang mengerti perasaan saya selain dua sepupu saya?” sindir Gustika.

Bukan zamannya lagi catut nama orang

Cucu ketiga Bung Hatta itu lebih lanjut menjelaskan alasannya begitu keberatan nama Bung Hatta diseret ke Pilpres 2019. Menurutnya, bagaimana mungkin parap politikus itu menyama-nyamakan Sandi dengan sosok Bung Hatta, wong sebagai pribadi saja, Sandi dan Bung Hatta begitu berbeda.

Gustika juga punya pesan bagi kubu capres-cawapres nomor urut 02 itu. Menurutnya, sudah enggak zamannya lagi menggunakan nama orang lain untuk sebuah kontestasi politik.

“Pesannya, be yourself dan find your own voice. Pak Sandi adalah seorang pengusaha yang sukses, kok. Enggak usah dompleng-dompleng. Basi banget dari satu pilpres ke pilpres lain,” jelasnya.

“Tahun lalu, Hatta Rajasa yang disama-samain karena namanya sama. Tahun ini Sandi cuma karena pakai kacamata. It’s 2018 not 1945. Beda zaman juga,” kata dia.

Sebelumnya, kubu Prabowo-Sandi mengklaim bahwa pasangan nomor urut 02 itu mirip dengan dua tokoh proklamator bangsa, Soekarno-Hatta.

Awalnya, adalah akun Twitter Faldo Maldini yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) memosting sebuah kicauan berisi kampanye yang kurang lebih isinya alasan kenapa rakyat harus memilih paslon nomor urut 02 tersebut.

Dalam video itu, tampak Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Faldo Maldini, Gamal Albinsaid yang merupakan seorang profesional, dan Pipin Sopian yang berasal dari PKS.

Tak ada yang aneh, ketika melakukan tanya jawab alasan kenapa rakyat Indonesia harus memilih Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Namun, ketika seorang di antara mereka bertanya kenapa Dahnil memilih Prabowo-Sandiaga di sinilah mulai terjadi awal permasalahannya.

"Kalau bagi saya nih, mereka seperti apa, seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta. Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jenderal Soedirman, sedangkan Bang Sandi adalah bagian baru dari Bung Hatta," kata Dahnil dalam video tersebut.

Tak terima dengan pernyataan tersebut, Gustika Jusuf-Hatta, cucu Bung Hatta, mencak-mencak di Twitter. Baginya, pernyataan Dahnil jelas sembarangan. Dan menyandingkan Bung Hatta dengan orang lain, tentu adalah kekeliruan. Bagi Gustika, sang kakek adalah sosok istimewa yang enggak bisa disamakan dengan siapapun, apalagi Sandi, begitu kira-kira.

Rekomendasi