Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, FDR telah berhasil diunduh. Rekaman itu berisi data penerbangan, mencakup kecepatan, arah, serta ketinggian pesawat.
"FDR berdudarasi 69 jam dan parameter 1.790 parameter yang terekam di dalam ada 19 penerbangan sebelumnya, termasuk penerbangan terakhir yang alami kecelakaan," ujar Soerjanto di Kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).
Menambahkan, Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo bilang, ada kerusakan pada penunjuk kecepatan (airspeed indicator) dalam pesawat tersebut.
Konferensi pers KNKT. (Diah/era.id)
"Tadi malam tim membuat kumpulkan parameter. Analiasa pengkajian data yg dikumpul. Yang kecelakaan, ada kerusaakan di airspeed. Kita akan meneliti lebih lanjut apa yang menjadi penyebab kerusakan," kata Nurcahyo.
Kerusakan airspeed indicator tersebut, lanjut Nurcahyo diketahui dari data 4 penerbangan sebelumnya, termasuk penerbangan terakhir yang alami kecelakaan dengan rute Jakarta-Pangkalpinang.
Namun, apakah hal itu jadi penyebab jatuh belum dapat dipastikan kebenarannya. "Sebelum ada data faktual, kami enggak bisa duga-duga. Kami hanya bisa bicara fakta" ucap dia.
Lanjutnya, KNKT masih akan mendiskusikan lebih jauh terkait kerusakan airspeed indicator ini. "Penelitian akan terus dilakukan, bagaimana perbaikan yang sudah dilajukan, dan bagaimana pilot menerbangkan selama pesawat mengalami kerusakan ini," imbuh dia.
(Infografis/era.id)