"Kita sudah buka komunikasi dengan ulama 212 se-Indonesia. Insyaallah, zikirnya dengan Ustaz Arifin Ilham dan diselingi oleh grup salawat yang sedang ngetren sekarang yaitu Sabyan, dengan Nissa, akan hadir di reuni," ujar Slamet di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (9/11/2018).
Slamet menjelaskan, saat ini pihak penyelenggara sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Mabes Polri untuk menyiapkan pasukan pengamanan dalam acara yang akan digelar di Monas.
"Sedang dipersiapkan, Isyaallah tidak beda jauh dengan 212 di tahun 2016. Dari berbagai provinsi sudah siap. Sudah ada yang sewa beberapa gerbong kereta. Sudah beli tiket pesawat. Kita akan tausiyah, zikir di bulan Desember tanggal 2," kata Juru Bicara FPI tersebut.
Soal apakah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, yang juga pimpinan komando aksi 212 akan pulang ke Indonesia dan hadir dalam reuni, Slamet belum bisa menjawab. "Bisa iya (hadir) atau juga tidak. Tapi kami akan nanti dengarkan sambutan, dan tausiyah dari beliau di 212. Tapi yang jelas kami fokus di 212 itu untuk silaturahmi, untuk menyatukan umat, untuk berdoa bersama buat anak bangsa," tuturnya.
Slamet juga mengaku masih mempertimbangkan kehadiran paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiga Uno di acara tersebut. Dia menyebut, pihaknya masih mendiskusikan dengan beberapa pihak termasuk para penyelenggara terkait kehadiran Prabowo-Sandi.
"Sedang dimusyawarahkan dengan panitia, apakah ada kemungkinan diundang atau tidak, kami belum memutuskan. Ya Anda bisa baca lah, selama ini yang didukung 212 siapa," ucap dia.
Mari kita ingat kembali, Reuni 212 adalah sebuah acara yang diadakan oleh sejumlah pihak yang menginisiasi aksi 212 di Lapangan Monas pada 2 Desember 2016. Saat itu, tujuan adanya aksi adalah menuntut tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. Namun,kata Slamet, reuni 212 di tahun ini merupakan bentuk silaturahmi dan memperingati Hari Maulid Nabi.